doa

ada kebahagiaan yang tak terucapkan akhir-akhir ini.ketika hati bisa bergetar.ketika air mata bisa mengalir.ada rasa syukur yang amat sangat di kedalaman diam ini.

syukur mendapati wudhu yang masih terasa ikhlas, takbir yang terasa ikhlas, ruku' yang terasa ikhlas..

syukur mendapati kerinduan bertemu dengan seorang muhammad salaullahu 'alaihi wasalam

syukur mendapati kengerian pada hutamah yang berkobar

syukur yang mebuncah dan merebak di setiap desah lirih, 'terima kasih Tuhan, Kau masih sempatkan diri sisipkan hidayah di hati yang kecil ini'



namun di balik bahagia itu selalu terbawa juga perasaan takut semacam gelisah yang entah.

entah apakah besok masih bisa menangis seperti ini lagi. entah apakah besok masih begitu memendam kerinduan semacam ini lagi..



karena ternyata cuma Dia yang punya hak untuk menentukan, di hati yang manakah akan disisipkanNya cahaya itu.



saya jadi teringat kata-kata seorang guru,

'jangan lupa sisipkan permohonan agar hati kita, hati orang tua kita, hati saudara-saudara kita, dan hati orang-orang muslim terus ditetapkan untuk bertahan di dalam din islam. dan jangan lupa pula ajari anak-anak kalian nanti untuk tidak meninggalkan permohonan ini di setiap doa mereka'

dengan sorot matanya yang teduh seperti biasanya dia melanjutkan kalimatnya

'karena urusan yang satu ini hanya menjadi hak prerogatifNya. jika cahaya di dalam hati itu telah diredupkanNya, apa lagi yang kita punya? maka anak-anakku sekalian, janganlah kalian tinggalkan permohonan yang satu ini di setiap doa kalian'



semoga Allah Merahmati kita semua.

amin.

Komentar

Postingan Populer