setiap yang kucintai, adalah yang tidak mampu kubagi rasaku ini padanya dengan takaran yang tepat



Terkadang aku lupa bagaimana caranya mencintaimu dengan benar. Karena aku lebih sering mendapatimu sebagai zat bukan manusia yang begitu suci, namun bukan pula malaikat. Bukan manusia yang begitu indah, namun bukan pula bidadari. Bukan manusia yang begitu berwarna dan mewarnai, namun bukan pula pelangi. Bukan manusia yang begitu berhati luas dan dalam, namun bukan pula lautan. Bukan manusia yang begitu berharga untuk dinantikan kehadirannya, namun bukan pula senja. Entahlah mungkin aku saja yang terlalu menggilaimu dengan kadar kegilaan yang berlebihan, namun kurasa bukankah cinta memang tidak pernah tepat pada takarannya? Aku berpikir-pikir bagaimana jika rasa cinta ini tumbuh dalam kadar yang biasa saja, mungkin hubungan kita tak akan pernah jadi sejauh ini. Aku berpikir-pikir bagaimana jika keinginanku untuk mengikatmu seutuhnya dalam relung jiwaku seumur hidup ini adalah keinginan yang tiada membuncah, mungkin kau belum akan di sisiku semacam ini. Maka dari itu aku tetap akan bersyukur atas rasa cinta yang tidak tepat takaran ini. Karena hanya dengan hal semacam inilah terkadang kita akhirnya dapat mengerti tentang makna memiliki.

Komentar

Postingan Populer