hujan

ketika langit bersedih dan mengalami gerimis yang menderas namun tetap ditahannya namun tentu saja susah dan pada titik tertentu tentu saja langit tak sekuat sediakala..
ketika itulah hujan turun membasahi semuanya tak terkecuali lautan tak terkecuali angin tak terkecuali pohon tak terkecuali rumah tak terkecuali raga yang tanpa peneduh berdiri perlahan-lahan di atas bumi yang semakin basah dan basah itu semakin menjadi-jadi namun seiring itulah ia menemukan apa yang ia cari, air.
di balik semua yang menderas dan terus menderas itu apakah sekujur mereka tahu bahwa gerimis yang menderas dan terus menderas ini adalah airmata?
di biliknya, di ruang gelap sepi yang sesungguhnya lapang dan penuh cahaya dan berkamar-kamar yang lain yang senantiasa membawa kejujuran, di sanalah saja langit menandakan bahwa...










hujan adalah airmata,
airmatanya.

Komentar

Postingan Populer