ibu
apa menurut anda arti seorang ibu? malaikat? peri? belahan jiwa? atau mungkin sekedar perempuan?
entah di tengah hari yang mana hujan sedang senang-senangnya turun dengan merata di hampir seluruh wilayah balikpapan seperti ini, saya tiba-tiba terpikir tentang seorang ibu. -oh ya, ibu saya sekarang sedang keluar, ada tetangga yang meninggal kemarin sore.-
dan.. kembali lagi ke ibu..
saya jadi bertanya kepada diri sendiri, apakah arti seorang ibu?
bukan jawaban, tapi yang ada malah kenangan-kenangan tentang sosoknya, sang perempuan jawa muslim..
satu yang hampir selalu saya ingat setiap kali tema ini diangkat, yaitu dulu ketika mungkin saya masih bersekolah kelas 5 atau kelas 6 sd, saya bermimpi.
mimpi saya itu adalah ibu dan bapak pergi naik haji, dengan pakaian ihram serba putih, tersenum mereka berdua pada saya, tapi waktu itu juga, suasana mimpi saya memberitakan bahwa perginya mereka berdua juga merupakan tanda bahwa mereka tidak akan kembali lagi ke rumah. betapa waktu itu saya menangis sejadi-jadinya, dan ternyata tangis saya itu bukanlah saja hanya tangis yang ada sebagai pemanis kembang tidur. tangis itu terbawa sampai ke alam nyata. ya, saya tidur sambil menangis sesengukan. ketika terbangun sementara waktu itu masih dini hari, saya mendapati diri dalam keadaan bersimbah airmata, dan airmata itu terasa sangat hangat, pertanda bahwa tangis saya waktu itu adalah tangis sesak, tangis yang sungguh-sungguh dari hati. saya sempat heran juga, kenapa sampai seperti ini? namun satu yang saya sadari penuh sejak itu, bahwa saya mungkin tidak akan sanggup hidup tanpa orang tua saya..
bagaimana dengan anda?
entah di tengah hari yang mana hujan sedang senang-senangnya turun dengan merata di hampir seluruh wilayah balikpapan seperti ini, saya tiba-tiba terpikir tentang seorang ibu. -oh ya, ibu saya sekarang sedang keluar, ada tetangga yang meninggal kemarin sore.-
dan.. kembali lagi ke ibu..
saya jadi bertanya kepada diri sendiri, apakah arti seorang ibu?
bukan jawaban, tapi yang ada malah kenangan-kenangan tentang sosoknya, sang perempuan jawa muslim..
satu yang hampir selalu saya ingat setiap kali tema ini diangkat, yaitu dulu ketika mungkin saya masih bersekolah kelas 5 atau kelas 6 sd, saya bermimpi.
mimpi saya itu adalah ibu dan bapak pergi naik haji, dengan pakaian ihram serba putih, tersenum mereka berdua pada saya, tapi waktu itu juga, suasana mimpi saya memberitakan bahwa perginya mereka berdua juga merupakan tanda bahwa mereka tidak akan kembali lagi ke rumah. betapa waktu itu saya menangis sejadi-jadinya, dan ternyata tangis saya itu bukanlah saja hanya tangis yang ada sebagai pemanis kembang tidur. tangis itu terbawa sampai ke alam nyata. ya, saya tidur sambil menangis sesengukan. ketika terbangun sementara waktu itu masih dini hari, saya mendapati diri dalam keadaan bersimbah airmata, dan airmata itu terasa sangat hangat, pertanda bahwa tangis saya waktu itu adalah tangis sesak, tangis yang sungguh-sungguh dari hati. saya sempat heran juga, kenapa sampai seperti ini? namun satu yang saya sadari penuh sejak itu, bahwa saya mungkin tidak akan sanggup hidup tanpa orang tua saya..
bagaimana dengan anda?
Komentar
Posting Komentar