menghapus kenangan

apakah memang sebaiknya kukibas saja hitam emas senja-senja dalam kepalaku yang rasanya otak di dalamnya mulai memar karena terlalu sering mendesak-desak keluar ini seiring gemuruh candikala yang turun memeluk zenith sehingga menjadikan semua seolah bayangan hingga meniadakan yang ada dan tiada sehingga mengabadikan ketidak-abadi-an itu sendiri sehingga seluruh bumi bagaikan emas dan hamparan air hanyalah hamparan selendang penuh kemilau dan tentu saja dengan warna-warni yang salin berjalin?

apakah sebaiknya kukeringkan saja kenangan-kenangan tentang samudera yang luas dengan tentu saja airnya yang biru dan tentu saja ada debur ombak yang mengganas menghantam karang yang kuat kokoh dan tiada tanding sehingga air-air liar itu berpadu mencium bebatu yang licin berlumut lantas kembali terhempas ke permukaan air menjadikan buih dan ke kedalaman air menjadikan riak?

apakah sebaiknya kutemaramkan saja cahaya rembulan yang tiada tandingan indahnya ketika malam dengan gaunnya yang hitam kelam terpercik sedikit-sedikit cahayanya sendiri dengan bulat sempurna tubuhnya dan tentunya dengan sombong dan keangkuhan seorang putri raja sebuah kerajaan waktu separuh hidup menenggelamkan cahaya bebintang yang hanyalah slir-selir matahari pagi dan bulan pun tampak berhak menjadikan dirinya bagai dekat dengan permukaan bumi?

apakah sebaiknya kuhapus mimpi-mimpi terendap dalam rak-rak berdebu kotor dengan suara berderit-derit hingga hampir jatuh menopang jutaan buku berat berisi memori-memori yang hampir tumpah tiada tara seperti air terjun yag menangis hingga menjadi sungai hingga menjadi sebuah cerita panjang menjadi sebuah sejarah masa lalu?

Komentar

Postingan Populer