saat terakhir

sebentar lagi saya pergi dari kota ini. hiks, sedih juga ternyata.
saya sudah sayang sama kota ini, saya ingin melihat kota ini tumbuh, seperti yang selama ini sudah saya lakukan.
salah satu hal yang membuat saya sedih adalah kenyataan bahwa belum semua sudut kota ini pernah saya jamah. ah saya ingin sekali ke daerah perkampungan di atas air -saya pernah beberapa kali jalan-jalan sampai ke kampung baru ujung,bahkan sampai ke daerah jumpi dan pelabuhan barang yang paling ujung sendirian,tapi belum pernah benar-benar ke daerah perkampungan yang baru, katanya sih bagus-
saya juga belum sempat benar-benar menelusuri kawasn pemukiman padat penduduk di daerah gunung sari. iya sih, saya sudah sering ke daerah sana, tapi saya belum pernah jalan-jalan sendirian sampe puas -ketemu jalan-jalan tembusnya, dan bisa benar-benar membayangkan posisi-posisinya di peta balikpapan, gitu maksudnya-
dan yang paling aneh adalah, saya belum pernah sekalipun pergi ke bioskop xxi yang baru -bukan bioskop gelora lho ya- yang ada di mall btc - bener gak?- jangankan ke bioskopnya, ke mallnya aja saya baru tiga kali setelah proyek pembangunan besar-besaran itu -yang pertama waktu beli modem, yang kedua waktu mau isi ulang, yang ketiga cuma muter-muter di parkiran lantai 3 selama satu jam tapi lantas pulang lagi karena gak dapat parkiran-. kalau ada perhimpunan orang-orang terbelakang di balikpapan, mungkin saya juga termasuk di dalamnya. sementara saya dapat kabar kalau di bsb sudah ada mall baru lagi, dan di sana juga ada bioskop baru juga.

jujur, saya sih memang gak tertarik dengan mall-mall besar itu. saya gak suka karena saya ngeliatnya mereka -si para penabung saham itu- sudah keterlaluan. balikpapan disolek habis-habisan, orang-orangnya diajarin konsumtif, dicekokin baju-baju mini, dan lain-lainnya yang membuat balikpapan sudah jadi rintisan metropolis. dan saya gak suka keadaan macam ini. kenapa sih mesti mall yang dibangun? kenapa gak taman-taman hijau seperti monpera aja? selain hijau juga bisa dipakai tempat berkumpulnya komunitas-komunitas positif. kenapa sih gak membangun sesuatu yang lebih manfaat? sesuatu yang lebih edukatif. anak-anak jaman sekarang ini akhirnya besar di mall, taunya makanan sampah, ruangan ber-ac dengan gengsi tinggi, pakaian glamour, gaya hidup elite. kalau dari kecil saja hiburannya sudah macam itu, bagaimana mau menanamkan kesederhanaan? hey, ini indonesia, bung. di sini berlaku budaya timur, kepatuhan, kesederhanaan, bisa tetap keren kok. gak mesti serba gaul, serba barat, serba berkilau. itulah alasan saya gak suka sama kawasan mall balikpapan. dan itulah alasan kenapa saya hampir gak pernah ke sana.

tapi.. sebentar lagi saya akan pergi dari kota ini. setidaknya saya ingin menjelajahi sebanyak mungkin tempat indah di kota ini dan mengabadikannya untuk oleh-oleh di kota tempat singgah saya selanjutnya. mungkin saya akan berpikir lagi untuk menginjakkan kaki ke mall dan bioskop-bioskopnya, hmf..

Komentar

Postingan Populer