solitude : tahun kedua

malam sudah lewat, matahari masih lama akan menyinari bumi malang lagi. dalam kondisi macam ini, ditemani piyu padi, dewa, bad english, afgan, utopia, chirsye, firman, cokelat, dan masih banyak lagi yang lainnya rasanya saya samasekali gak merasa kesepian. belum lagi derum kendaraan bermotor yang berulang kali lewat di jalan depan rumah, entah mereka mau kemana dalam keadaan selarut ini. mungkin pulang kerja, mungkin berangkat kerja, mungkin keluar kota, mungkin.. mungkin.. mungkin..

kini giliran ari lasso yang nyanyi, bawain lagu kirana, waktu itu, waktu lagi rekaman lagu yang saya dengar sekarang ini, ari lasso masih jadi vokalis dewa 19. sudah bertahun-tahun yang lalu semua itu terlewati. hari ini saya dua kali mendengar ari lasso nyanyi lagu kirana ini, yang pertama di notebook yang memang saya lagi senang-senangnya jadi saya tega aja gitu muter lagu ini berkali-kali dan berkali-kali dan berkali-kali. yang kedua tadi malam, di stasiun tv yang menayangkan ulang konser ahmad dani dan dewa 19 yang saya gak hapal judul konsernya yang panjang apalah itu. stop. saya ngelantur. edisi kali ini bukan buat kamu ari lasso, ahmad dani, dewa, bala dewa, maupun kamu kirana.

lanjut, blogging jam segini, sebenarnya kepala berat rasanya, tapi serius, mata ini gak bisa pejam. tadi sempat tidur 1,5jam-an habis solat magrib dan olala ternyata tidurnya mungkin lumayan berkualitas, jadi sekarang samasekali gak ngantuk.

sekarang ganti piyu yang nyanyi, sakit hati judulnya, pernah dengar?

lanjut, dalam keadaan selarut ini, yang paling senang saya lakukan adalah bernostalgia, membuka akun teman-teman lama satu persatu. sedih sendirian kalau melihat ada yang keadaannya gak sebaik dulu -semoga Allah selalu melindungi amin-, senyum sendirian kalau melihat ada yang tambah cantik, tambah ganteng, tambah keliatan alim, maupun mereka yang berhasil meraih mimpi satu per satu, menemukan jati diri, mengenalkan nama kepada dunia. bersyukur rasanya mengenal mereka teman-teman saya yang berbahagia di bidangnya masing-masing sekarang, senang pernah menjadi bagian dari hidup mereka dulu -mungkin masih sekarang, mungkin masih juga nanti-

lagu ganti lagi, maroon 5 :  moves like jagger

sekarang giliran saya yang merenung, apa yang sudah saya lakukan selama ini?
well, membahas masa-masa kuliah aja,  memang sejak masuk kuliah saya cuma pernah masuk 1 ekstra, yaitu ekstra jurnalistik kampus. tapi cuma bertahan setahun, cuma sempat jadi redaksi majalah tahunan sekali, jadi panitia ini itu beberapa kali dan saya memutuskan keluar. lalu sisanya? di tahun kedua di malang ini saya lebih banyak menghabiskan waktu dengan bermain-main, berpetualang. menelusuri tempat-tempat yang selam ini cuma ada di dalam impian saja. gimana itu gunung, gimana itu air terjun, gimana itu dahsyatnya ombak di pulau jawa. dan well, meskipun saya belumlah pantas disebut petualang sejati, sudah lumayan ada lah tempat-tempat indah yang sudah masuk jadi referensi. beberapa sudah saya share di blog ini, beberapa cukup saya save di dalam hati.

lagu sudah ganti lagi, sammy feat waru : aku hanya

ada satu keinginan yang belum tercapai sampai sekarang, yaitu mendaki gunung. benar-benar melakukan pendakian, benar-benar berpetualang. ya, dengan celana parasut itu, tenda itu. seseorang selalu mengiming-imingi saya untuk yang satu ini. bercerita tentang betapa indahnya melihat semua dari puncak di atas sana, betapa semua terbayar, betapa awanpun berada di bawah, betapa.. betapa..

saya menyadari, setiap orang punya alasan sendiri dalam melakukan perjalan-perjalanan, pendakian, dan sebagainya itu.
seseorang yang lain lagi juga pernah bilang pada saya, "semua tergantung niat, mbar"
lalu saya tanya, " niat yang bagaimana yang boleh dituruti?"
lalu orang itu menjawab, "niat yang hatimu bilang gapapa itu dijalani. pasti, kalau sesuatu itu jelek, pasti mbar, meskipun cuma terbersit sebentar, meskipun cuma sekejap, pasti akan terasa di hatimu. jadi ya cuma hatimu yang tau"

lalu sayapun mencoba bertanya kembali pada hati, apakah sesungguhnya niat saya melakukan perjalanan-perjalanan ini?
dan, ternyata saya masih belum bisa menjawabnya. aneh tapi nyata, sudah sebegini banyak perjalanan mbolang, tapi saya belum bisa menjawab dengan yakin mengapa saya melakukan ini semua.
yang saya tahu, saya ingin melakukannya, dan hati saya menjawab tidak apa-apa.
yang saya tahu, saya tidak pernah, sekalipun tidak pernah, dan semoga tidak akan pernah berniat jelek terhadap perjalanan-perjalanan ini.
yang saya tahu, hanya bahwa kesempatan tidak selalu datang dua kali, dan saat ini saya mendapat kesempatan itu, kesempatan untuk mengenal dunia, lebih sederhananya mengenal indonesia, lebih sederhananya mengenal jawa, lebih sederhananya mengenal malang, dan sungguh sebenenarnya lebih sederhananya lagi adalah untuk mengenal diri saya sendiri.

mungkin, inilah cara saya untuk menegaskan hati saya lagi, siapa saya ini sebenarnya. seberapa kecil saya sebenarnya, seberapa besar tuhan itu sebenarnya, seberapa betapa saya gak boleh sombong sebenarnya, seberapa saya harus belajar, seberapa, sungguh, seberapa indah semua ini untuk dilewatkan, seberapa, sungguh, seberapa saya akan menyesal nantinya kalau sudah tiba waktunya kesempatan ini lewat, dan fisik tak sekuat sekarang lagi, dan waktu tak seluang sekarang lagi.

hmm, lagunya kok moves like jagger lagi? mungkin di settingnya, si repeating track saya bikin on..

kembali ke topik. dengan analisis saya yang seadanya ini -memangny saya beranalisis?-. ya, pokoknya dengan pikiran saya yang biasa-biasa aja ini, biarlah saya tetap melanjutkan perjalanan ini, mencari tahu kenapa, menikmati semua sebisanya, mensyukuri dengan cara sendiri, memahami dengan cara sendiri.
lagi-lag, saya singgung, dan sungguh hal ini saya singgung supaya ucapan yang sebenarnyaa doa menjadi cepat terkabul dengan diaminkan oleh kamu, dear reader, saya sungguh-sungguh ingin mendaki. semoga, semoga, usaha-usaha yang saya tabung sedikit demi sedikit ini secepatnya membuahkan hasil berupa perjalanan pendakian yang semoga setelahnya akan disusul oleh pendakian selanjutnya, pendakian selanjutnya, juga pendakian selanjutnya. amin

a thousand years, christina perri..

Komentar

Postingan Populer