bu -part2

bu, meskipun aku tidak bisa bertemu denganmu padahal aku sangat ingin di saat-saat seperti ini, aku tetap bahagia. karena perpisahan ini kupakai dengan insyaAllah menolong orang-orang yang membutuhkan di sini. bu, aku memang tidak pernah bilang, tapi sebenarnya aku sangat rinduuu sekali padamu. aku juga mungkin tidak pernah bilang, tapi sebenarnya aku sangat sayyyaaaang sekali padamu. puncak rindu dan sayang itu selalu kurasakan setiap kali aku menolong sebuah proses persalinan. sejak awal observasi, menunggui seorang ibu yang kesakitan, membantu membesarkan hatinya, mengingatkan jangan lupa sedikit-sedikit makan dan minum, jangan lupa teknik relaksasinya, membantu menggosok punggunggnya yang nyeri karena dorongan kepala bayi. apalagi kalau sudah masuk waktu persalinan yang sebenarnya,bu. ketika kepala bayi mendorong sedemikian rupa, ibu mengejan sehebat itu, dan aku sendiri yang merasakan tanganku menuntun si bayi lahir, membiarkan kepalanya melewati tanganku, lalu disusul bahunya, badannya, lalu habis sampai kakinya, menjadi saksi kelahirannya dan tangisannya yang pertama. bu, lewat tangan anakmu ini sudah pernah lahir bayi-bayi yang lucu-lucu, alhamdulillah sehat, dan kelahirannya dapat membahagiakan hati orangtuanya. dan setiap proses itu kupersembahkan buatmu, bu.
bu, aku menikmati pekerjaan ini. menolong sesama perempuan, selalu mengingatkanku padamu. bahagia rasanya bisa menolong orang lain. selalu ingin menangis rasanya setiap kali mendengar pasien dan keluarganya mengucapkan terima kasih karena sudah kurawat. bu, aku bahagia hanya dengan mendapat ucapan terima kasih itu. aku bahagia, dan semua ini, yang belum seberapa ini, kupersembahkan untukmu

Komentar

Postingan Populer