menulis

pernah ga kamu surfing di internet, blusukan kesana kemari dan melihat seberapa jauh perubahan-perubahan yang dialami teman-temanmu? pasti pernah kan? nah, apa yang kamu rasakan? senang? sedih? kangen? bingung? gak terima? biasa aja? takjub? gak nyangka? atau sesuai-sesuai aja sama perkiraan?
saya beberapa kali selalu menyempatkan melihat mereka dari sini, dari jarak sejauh ini, dari komunikasi yang sudah terputus, tetapi insyaAllah selalu ada nama mereka di setiap doa saya.
beberapa orang tetap sama, beberapa yang lain mulai menggila, beberapanya lagi sudah ada perkembangan, dan ada pula beberapa yang wussss meroket, terbang, nembus awan, nembus langit, sampai ke bulan.
hal yang lantas terpikirkan adalah pertanyaan ke diri sendiri "trus kabarmu gimana mbar? kamu sudah ngapain aja mbar?" sebuah pertanyaan yang wajar menurut saya. bukankah manusia makhluk reflektif? saya pun begitu, cenderung mengembalikan ke diri sendiri setelah melihat orang lain. tapi, bukan hal yang bijak lah kalau lantas kebakaran jenggot melihat kesuksesan teman sendiri. toh tiap orang punya caranya masing-masing kan? ada yang ikut organisasi dimana-mana, ada yang berpetualang kemana-mana, ada yang jadi model, ada yang jadi pemikir, ada yang fokus kuliah, ada yang gila-gilaan ngikutin mainstream, dan cara saya adalah menulis..

dulu, waktu smp dan sma saya sempat rajin nulis, sempat menyisipkan karya di beberapa halaman buku. sempat punya passion tinggi. sempat punya banyak inspirasi. sempat sangat akrab dengan beberapa teman yang masih sama-sama hijau dan punya gairah yang sama kepada kertas dan tinta. tapi sekarang, semua itu seperti entah kemana. teman-teman seperti sudah dapat jalannya masing-masing. ada yang ke arah jurnalistik, ada yang cenderung islami, ada yang masih bisa menulis apa saja, ada yang masih terus semangat ikut lomba-lomba. tapi saya? saya seperti hilang, menghilang tepatnya. tenggelam, menenggelamkan diri tepatnya. menulis rasanya tidak semudah dulu. berimajinasi rasanya tidak semengalir dulu. tapi rasa itu masih ada, passion itu masih ada. saya masih bisa merasakan mereka bergerak-gerak di sini, di dalam sudut diam ini, mencari-cari celah keluar, memanggil-manggil saya dengan lemah..

saya benar-benar rindu masa-masa itu. masa-masa menulis begitu mudah. masa-masa menghayal begitu tinggi. masa-masa sangat ingin mengirimkan tulisan ke media, sangat ingin tulisan saya dibaca orang. sekarang saya seperti lumpuh. seperti timpang. seperti... entah apa yang hilang

dan blog inilah penjaga saya agar tidak benar-benar mati, blog inilah yang menjaga ketidakwarasan saya, menjaga sisa-sisa imajinasi, menjaga harapan dan kesetiaan untuk menulis, terus menulis, dan terus menulis..
blog ini yang jaga saya untuk tetap tahan menjalani stresor demi stresor, blog ini yang jadi teman setia untuk tetap mengekspesikan perasaan, blog ini tempat saya jujur ketika di tempat lain saya masih tertutup, blog ini tempat saya nulis tulisan bagus atau sekedar tulisan nyampah, blog ini tempat saya kasitau kalian kalau saya masih ada, dan tahu kalau kalian juga ada, dan tahu kalau kita masih saling peduli dan mendoakan walau dari jauh. 

saya rindu menulis. saya benar-benar rindu. dengan kertas, dengan pensil, dengan suara keyboard yang terus menerus diketik, dan seiring dengannya ada perasaan yang makin lama makin lega, makin ringan. saya rindu masa-masa itu. benar-benar rindu

karenanya, meskipun nyampah, saya masih tetap menulis. meskipun ga penting dan samasekali ga mutu, saya masih aja tetap nulis. saya berharap suatu hari celah-celah kecil yang saya buat dari coretan-coretan ringan ini bisa mengembalikan jalan yang luas bagi inspirasi-inspirasi itu. saya berharap suatu saat dalam waktu dekat saya dapat menulis produktif lagi. 

saya percaya suatu saat dalam waktu dekat saya pasti dapat menulis produktif lagi.

Komentar

Postingan Populer