kepada bias dan gesek angin kutemaramkan dirimu
kenang dan kecup di tanah yang tinggi
kucoba resapi makna yang bergulir menuruni sepanjang lereng terjal ini
tentang hidup macam apa yang ingin kuraih di keramaian
bukan lagi sekedar menembus awan
bukan lagi sekedar kemapanan kehidupan
kuberbalik dan menyadari betapa sudah aku terjerat
pada bibir yang berpadu dan getar lain yang aneh
kucoba membongkar lagi apalah keinginan hati
kucoba jujur untuk dusta dan mimpi yang kubalut begitu dalam di sini
aku bisa saja membohongimu dan sejuta hati yang lain
namun berkejaran dengan hati sendiri bukanlah hal yang menenangkan
angin bergesek tiada henti mencumbu awan gemawan
merekam perasaan yang bergolak, perasaan yang ingin secepatnya dilabuhkan

Komentar

Postingan Populer