buku


hanya kamu yang tahu betul kapan kamu benar-benar menangis, untuk siapa airmata itu, dan sampai kapan kamu akan berhenti menangisinya
kamu  menyimpan di lipatan hatimu yang jikalau bisa kamu saja tidak ingin melihatnya lagi
atau mungkin yang penting jangan sekarang
mungkin nanti-nanti saja jika luka sudah mengering, dan mengelupas, berganti kulit baru
hanya kamu yang tahu betul kepada siapa hatimu pernah jatuh, pernah berharap, bermimpi, dan terpaksa kandas atau kamu paksa kandas.
kamu menyimpannya rapi macam buku-buku tua di perpustakaan
yang semakin lama usianya semakin kamu menghargai nilainya
kamu menghormati perasaan-perasaan yang pernah spesial itu
dengan memberinya tempat khusus di hati
yang jikalau bisa kamu saja enggan menyentuhnya lagi, cukup dia ada, pernah ada, tanpa perlu disentuh lagi
kamu adalah seonggok daging yang memanusia karena karunia perasaan dari langit
kamu akan berkali-kali jatuh hati pada orang yang sama dan mungkin juga orang yang berbeda
namun seiring waktu melarung dirinya sendiri dalam pusaran sebab akibatmu
kamu kelak akan memilih satu
cukup satu yang membuatmu cukup
satu yang kamu simpan di dalam rak buku yang selalu kamu tandai dengan mudah untuk kamu buka setiap hari, kamu tulisi setiap hari, bersamanya setiap hari

Komentar

Postingan Populer