kesendirian

semakin kesini saya semakin belajar bahwa kadang hidup ini memang keras dan angkuh. dan kita hanya akan terjerat dalam kesedihan lalu tersesat di dalam diri sendiri jika tidak berpegangan pada akar yang sungguh-sungguh kokoh dan kuat. berapa banyak orang yang kamu temui sepanjang hidupmu? berapa orang yang pergi sepanjang hidupmu? berapa orang setia bersamamu sepanjang hidupmu? tentu saja jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu nominalnya semakin lama semakin sedikit. ya, seperti kita dalam hidup orang lain, merekapun datang dan pergi, memberi warna, meninggalkan bekas, yang kita sadari atau tidak kita sadari. pasti pernah dalam suatu waktu kita merasa sendiri. ketika hidup tiba-tiba terasa begitu hampa, ketika tiba-tiba dunia terasa begitu sepi, ketika tiba-tiba rasanya tidak ada yang bisa diajak berbicara, berbagi, apalagi mengerti. tentu setiap orang pernah mengalaminya. sama pastinya dengan setiap orang memiliki orang lain untuk dijadikan teman dalam hidup. ketika kita menemukan orang yang menjadikan kita terasa utuh, lengkap, dan hidup. tapi tetaplah sesungguhnya semua itu semu. kelak yang bertemu pasti akan berpisah. bahkan dengan orangtuapun kita akan berpisah kan? ironisnya kita tidak akan pernah tahu kapan perpisahan-perpisahan itu akan terjadi. ironisnya, kita tidak akan pernah tahu dengan siapa kita akan bertemu dan berpisah. pasti ada orang-orang di dunia ini yang kita ingin hidup dengannya selamanya, seperti mereka ingin hidup dengan kita selamanya. orangtua, teman, sahabat, kekasih, anak.. tapi tetaplah yang abadi hanya satu yang di atas. kita tidak akan pernah berdaya dengan segala ketetapanannya yang tentu saja adalah yang terbaik bagi kita makhluknya, meski kadang sungguh sulit rasanya untuk mengerti dengan pemahaman manusia yang sedangkal ini. namun waktu akan terus bergerak. mau jam di seluruh dunia mati, waktu akan tetap bergerak, tidak bertambah cepat maupun berkurang. ia bergerak dengan konstan, tanpa berhenti sedikitpun. dan seiring dirinyalah kita manusia akan terus mengalami pertemuan dan perpisahan. untuk itu kita harus mempersiapkan diri menjadi pribadi yang kuat, jikalau siapapun itu yang berharga di dalam hidup suatu hari nanti dipisahkan dari kita. kita harus menjadi prbadi yang ikhlas, memasrahkan dengan sepenuhnya kepercayaan bahwa Allah tidak akan pernah pergi. bahwa Ia, dalam keadaan apapun, selalu ada. kita lahir sendiri, kelak matipun sendiri.


Komentar

Postingan Populer