anyam anyaman nyaman

Anut runtut tansah reruntungan
Munggah mudhun gunung anjlog samudra
Gandheng rendhengan jejering rendheng
Reroncening kembang
Kembang temanten

Mantene wus dandan dadi dewa dewi

Dewaning asmara gya mudhun bumi

Ela mendhung, bubar mawur, mlipir-mlipir, gya sumingkir
Mahargya dalan temanten
Dalanpun dewa dewi

Swara trompet, ting celeret, arak-arak, sigra-sigrak,

Datan kendat, anut runtut, gya mudhun bumi


selalu bergandengan tangan seiring sejalan
naik turun gunung sampai kedalam samudera
beringan laksana rangkaian bunga untuk pengantin

sang pengantin telah berdandan laksana dewa – dewi
dewa asmara yang turun ke bumi

lihatlah mendung menyingkir
menuju ke tepi dan segera berlalu
sebab jalan bagi pengantin adalah jalan bagi dewa – dewi

terdengar suara terompet
berarak – arakan dan bergembira
tidak putus- putusnya arakan itu
dan segeralah menuju ke bumi
 
Sujiwo Tejo - anyam-anyaman nyaman
album pada suatu ketika

Komentar

Postingan Populer