ah..aku benci saat-saat seperti..saat-saat ketika mata tak dapat terpejam, hati gelisah, pikiran resah, dan tak ada yang menemanimu. hanya satu dua kata sampah yang akhirnya mampu meluruhkan perasaan tak bertuan, tak pula diundang macam ini. aku selalu benci saat-saat seperti ini. saat-saat ketika aku tidak dapat menyelamatkan diriku sendiri dari kegundahan, yang lambat laun menyeret, yang sengaja pula kutenggelamkan sekalian sisa-sisa hatiku yang belum basah, yang lalu mau tidak mau memutar setiap kenangan yang telah lalu, semua yang telah lalu. dapat kurasakan angin berhembus pelan, sepi menemani, deru mesin komputer lipat yang kelelahan, pikiranku yang juga kelelahan, dan hati yang lebih lebih lebih kelelahan..waktu ternyata sudah berlalu secepat ini. setiap orang bergerak,setiap orang memiliki kenangan, setiap orang mengambil keputusan, setiap orang bertemu lalu berpisah lalu bertemu lalu bersama.. aku ingin segera seperti mereka yang saat ini berbahagia, tampak berbahagia. aku seringkali terjebak pada pilihan-pilihan untuk menentukan kebahagiaanku sendiri, sekarangkah atau nantikah? segerakah atau menunggukah? dicintai atau mencintai? namun selagi aku berpikir dan menimbang, ternyata waktu tidak memiliki keperluan untuk menimbang apapun. maka ia terus berjalan, menyentakku berkali-kali untuk menyadarkan bahwa ada keputusan-keputusan yang harus segera kuambil. dan sementara aku masih lingling terhadap dirku sendiri, waktu telah mengambil keputusannya sendiri. patuh memenuhi permainan sebab akibat. adil menjamah setiap upaya dan rencana masing-masing jiwa. menimbulkan pertemuan, juga perpisahan..

Komentar

Postingan Populer