Teman

kamu meracau lagi. meracau dalam sepi. tidak ada yang mendengarkan. tidak ada yang meneman. namun bukan itu masalahnya. kamu toh sudah biasa diam dalam sendiri. menunggu begitu lama dalam hening, dalam batas-batas yang tak masuk akal. jadi, sendiri mungkin bukan lagi alasan yang tepat untuk mengadukan resah hatimu.

kamu meracau lagi. dan semoga setelah ini semua segera pulih seperti sedia kala. kesabaranmu, kedewaaanmu, yang benar adanya namun terkdang juga sebenarnya cuma topeng belaka. topeng menyedihkan dari seorang lemah yang sok menguatkan-nguatkan diri. dari orang yang sebenarnya kesepian

kamu meracau lagi. berbicara dengan kemari/ sampai kapan akan terus begini?

kamu mulai merasakannya di tubuhmu. bahwa segala sesuatunya memburuk dan perlu dinetralkan kembali. pusing tanpa sebab, keputihan, gusi bengkak, jerawat, menangis tanpa sebab. semuanya gejala yang hanya kamu sendiri yang bisa merasakan. hanya gejala yag bahkan orang yang melihatmu setiap hari bisa jadi tidak akan menyadarinya sampai kamu cerita.

kamu cuma butuh teman. yang mengajakmu cerita. yang menanyakan hal-hal sepele tentangmu. yang berujar kangen. yang ada kalau kamu sakit, atau sendiri



Komentar

Postingan Populer