Renungan Sore: Bersyukur & Menghargai

Sebenarnya ini saya alami kemarin, tapi baru sempat saya post sekarang. Kali ini tentang indahnya rasa menghargai. Setiap pagi setelah bangun dan shalat subuh saya selalu bergegas ke dapur, mengumpulkan piring dan gelas kotor lantas mencucinya, memasak air, mengelap seluruh meja di rumah, menyapu, lalu membantu ibu menyiapkan sarapan. Ya, setiap pagi di rumah ini selalu ada sarapan, nasi dengan lauk. Sederhana tapi selalu ada, bahkan saat musim libur, meskipun kalau saat libur masaknya jadi agak siang dan kadang-kadang menunya diganti mi. Sejak kecil ibu memang selalu membiasakan kami semua sarapan. Dulu Bapak jarang ada di rumah, tapi sekarang Bapak selalu ada di rumah jadilah Bapak juga ikut-ikutan rajin sarapan pagi. Selain untuk sarapan pagi, Ibu memasak juga untuk menyiapkan bekal buat mbak dan Bapak bekerja. Mbak dan Bapak memilih untuk membawa bekal dari rumah dibandingkan makan di kantin tempat kerja. Selain hemat, makanan yang disediakan bisa berganti-ganti menu dan tentu rasanya sudah pas di lidah. Dulu saya, mbak, dan Danar juga hampir selalu bawa bekal sejak sekolah SD sampai SMA. Bahkan kebiasaan itu kadang terbawa saat kuliah di Malang yang ternyata juga tetap terbawa saat Danar kuliah hingga saat ini. Gak heran kalau di rumah Ibu punya banyakkk sekali koleksi tempat makan, haha.

Eh, jadi ngalor ngidul. Yap saya lanjutkan ya. Jadi setiap Senin pagi Ibu punya jadwal belanja mingguan ke pasar. Senin kemarin pun sama. Setelah membantu Ibu memasak saya melanjutkan mencuci dan Ibu ke belanja ke pasar. Selesai mencuci bapak bertanya "Dek, bekal bapak udah siap belum?". Saya langsung ke dapur. Eh, ternyata entah lupa atau sengaja, Ibu belum nyiapin apapun di kotak bekal Bapak. Biasanya sebelum berangkat Ibu sudah mengatur nasi dan lauk di bekal sesuai porsi Bapak, saya tinggal menyiapkan air putih di botol, lalu memasukkan semuanya ke tas bekal. Karena belum disiapkan samasekali, alhasil saya yang menyiapkan. Di sinilah kebingungan terjadi. Masalahnya, saya gak hapal porsi bekal bapak. Nasinya seberapa? Lauknya seberapa? Bukannya apa, kalau terlalu banyak pasti gak dihabiskan dan sisa nasi bisa basi dan mubazir. Simpel, tapi menurut saya penting. Alhasil setelah hitung-hitungan saya mulai menyusun bekal bapak dan singkat cerita bapak berangkat kerja.

Sorenya Bapak pulang kerja. Saya selesai bersih-bersih rumah, dan Ibu sedang nonton TV. Saya segera membuka kotak bekal Bapak yang diletakkan di atas meja makan. Begitu saya buka isi kotak itu tanpa sadar saya berseru riang "Eh... habiisss" :D Sungguh saya ucapkan dua kata itu tanpa sadar, tapi ternyata Ibu mendengar, dan Ibu langsung ngerti dan sambil tersenyum berkata "Ohya tadi pagi yang nyusunin bekalnya bapak kamu ya, dek". Di titik itu saya langsung tersadar 3 hal. Hal pertama, yang mengerti seruan riang saya saat itu pastilah hanya Ibu, orang yang setiap hari melakukan apa yang tadi pagi saya lakukan. Hal yang kedua saya rasakan adalah, wah, betapa sederhanya ya rasanya bersyukur. Cukup dengan tahu bahwa bekal yang kita buatkan pagi-pagi, kita susun dengan penuh harapan supaya gak cukup tapi juga gak berlebih, ternyata dihabiskan tanpa sisa. Senennnggg banget loh rasanya :D Hal ketiga yang terbersit di pikiran saya adalah betapa kerennya ibu saya, karena setiap hari melakukan hal itu dengan ikhlas dan tana mengeluh. Betapa Ibu lebih sering merasakan kebahagiaan-kebahagiaan kecil itu, ketika kami makan masakan beliau dengan lahap misalnya. Namun betapa juga mungkin sangat amat banyak kekecewaan yang dirasakan Beliau yang tidak kami sadari. Seperti tidak menghabiskan bekal misalnya. Saya jadi menyesal sendiri mengingat dulu pernah tidak menghabiskan bekal saya, sering tidak mau makan karena hal-hal sepele. Saya berjanji dalam hati semoga tidak pernah lagi baik sengaja maupun tidak sengaja mengecewakan apalagi menyakiti hati ibu. Saya jadi merasa benar-benar bersyukur memiliki Ibu yang hebat, memiliki kesempatan belajar dari Ibu yang hebat, memiliki kesempatan mengabdi kepada orangtua meski masih untuk hal-hal kecil.

Sekian postingan kali ini, semoga kamu bisa mendapatkan sesuatu yang positif dari tulisan sederhana ini ya, dear reader. Tentang betapa pentingnya bersyukur pada hal-hal kecil sekalipun, dan betapa pentingnya menghargai orang yang sudah melakukan kebaikan kepada kita :))

Komentar

Postingan Populer