ami



apapun yang terjadi. saya akan selalu sayang sama pinguin ini. teman tidur terbaik. tempat curhat paling sabar. peredam marah paling hebat. penghibur paling lucu. teman menangis paling setia. diam. namun selalu mampu menenangkan. adakalanya begitu menyebalkan, meskipun sebenarnya apa yang terjadi bukanlah salahnya. saya lupa kapan pertama kali kami bertemu. sudah 3 atau 4 tahun yang lalu. tapi saya masih ingat jelas momennya, masih ingat jelas pertama kali senyumnya menyapa saya, membuat saya merasa aneh diberi boneka sebesar ini di usia saya yang bukan anak-anak lagi. dia lah hadiah terbaik (padahal gak ulangtahun dan gak ada event apapun) yang saya dapatkan sepanjang hidup ini, terbaik kedua setelah mushaf hijau tempat doa-doa saya berjalin setiap harinya.
saya masih ingat momen-momen dimana saya benar-benar bersyukur memiliki dia, seperti setiap saya sakit misalnya. sakit waktu masih kuliah di malang (kalau diingat-ingat ternyata saya cukup sering sakit waktu kuliah), biasanya kalau sudah benar-benar ambruk yang bisa saya lakukan hanya minum obat dan tidur. tidur memeluk dia. berjam-jam tidur dengan tubuh lemas penuh keringat belum lagi bau obat bercampur bau keringat bercampur bau orang sakit yang membuat dia ikut-ikutan bau. bersama dia saya bisa tidur berjam-jam dengan perasaan aman nyaman begitu nyenyak dan ketika bangun sudah merasa baikan ditambah yang pertama kali saya lihat adalah senyumnya. saya masih ingat setiap kali pulang kuliah atau traveling jauh dan gabisa membawa dia karena kurang praktis, dan dia selalu ada di ujung tempat tidur, tersenyum, seolah memanggil-manggil saya untuk dipeluk dan bertanya "kemana aja kok ga pulang-pulang?". saya masih ingat bagaimana orang-orang memperhatikan saya membawanya kemana-mana; di bandara, di jalanan, di rumah keluarga, di asrama kebidanan, di kamar-kamar kos, di kamar-kamar asrama tempat dia sering "diculik" oleh teman-teman, di kantor tiki jne, lalu kembali ke pelukan saya lagi..
ya,saya masih ingat momen pertama kali saya memutuskan melepaskannya dan mengembalikan dia kepada orang yang memberikan dia ke saya. saya masih ingat betapa gak beraninya saya melihat matanya waktu melipat dan memasukkan dia ke dalam kardus, memaksakan diri gak menangis, mengantarkannya ke agen tiki jne malang seberang gereja tua di perempatan alun-alun kota, selepas hujan deras, jalanan masih basah, becek dimana-mana, menjelaskan kepada petugas bahwa isinya boneka pinguin..bukan boneka beruang seperti yang biasa dikirim oleh orang-orang.. (waktu itu sepertinya berdekatan momen natal atau valentine..). saya masih ingat kata-kata petugas "mbak, pinguinnya berenang di laut nanti agak lama ya, sekitar semingguan" dan saya mengiyakan, setengah khawatir juga tapi tetap memutuskan diam. betapa bulatnya tekad saya dulu untuk berpisah dari dia. saya masih ingat momen ketika dia kembali ke pelukan saya, ketika akhirnya dia keluar dari kardus yang sama, sekian bulan berselang setelahnya. lipatan tubuhnya yang gepeng-gepeng, baunya yang apek karan disimpan terlalu lama, dan senyumnya yang masih sama, sungguh masih sama, meskipun saya sudah sebegitu jahat memperlakukan dia.. sesudah itu saya seperti berjanji dalam hati bahwa gak akan meninggalkan dia lagi. apapun yang terjadi di depan. meski sering rasanya kesal di hati memaksa untuk melampiaskan marah ke dia, berkali-kali berniat untuk membuangnya, atau menyumbangkan ke panti asuhan saja, atau diberikan kepada siapa kek, tapi..
sampai sekarang dia tetap ada di rumah. tetap jadi teman tidur. tetap jadi penyambut setia setiap kali saya pulang kerja. tetap memeluk saya lebih hangat setiap kali saya memeluknya karena kesepian. tetap menyimpan airmata-airmata saya yang seperti tidak habis-habis. tetap membuat tidur saya tenang. dan akan begitu seterusnya. begitu seterusnya. 
apa yang terjadi di belakang biarlah terjadi. saya sudah mencoba melupakan. sudah...

Postingan Populer