halo dear reader. selamat hari jumat
hari penuh barakah dan disini alhamdulilah sedang turun hujan
ah, akhirnya sudah tanggal 31 aja, oktober akan pergi sebentar lagi, bulan istimewa yang sekaligus menyimpan banyak luka. bagi saya ada dua bulan di antara yang 12 yang spesial. bulan agustus sebagai bulan sakral, dan oktober sebagai bulan istimewa. waktu bersih-bersih rumah pagi ini sempat termenung juga, wah ternyata sudah lewat 1 bulan sejak tanggal 25 september. 1 bulan yang penuh airmata dalam tahun ini, maybe. i hope it's enough for just this month :)


well, mau bilang apa yah.. sebenarnya ada banyak hal yang ingin saya share di penghujung bulan istimewa ini, tapi entahlah rasanya kok kosakata yang saya miliki terlalu sedikit untuk menjabarkan apa yang sesungguhnya saya rasakan dan menggambarkan pergolakan macam apa yang saat ini terjadi di dalam kepala. but i'll try to tell...
bulan istimewa yang saya tunggu-tunggu ini ternyata tahun ini hadir gak cuma sebagai pelengkap kebahagiaan, tapi juga sebagai pengingat bahwa hidup itu keras, dan kita gak pernah bisa bergantung percaya 100% sama manusia.
rasanya seperti mimpi buruk aja sih.. tapi toh mimpi buruk gak akan berlanjut selama kita memutuskan untuk bangun dari tidur kan?
denial sih udah ga ada, meski gak bisa dipungkiri bahwa..
kenangan masih mencuat satu dua kali, kadang..
ya manusiawilah..

apa yang sesungguhnya saya rasakan sekarang?
saya gak tau juga apa namanya step yang satu ini ya.. kalau kemarin-kemarin kan menjalani semuanya dengan kalut dan sulit tapi sadar kalau semua itu proses. setiap nangis selalu sadar kalau itu bagian dari proses. saat kosong juga begitu.

sekarang ini bagaimana?
saya mencoba menelaah perasaan dan pikiran saya sendiri, fase apa yang sebenarnya sedang saya hadapi sekarang.. saya sudah gak nangis lagi. saya sudah gak sedih lagi. kosong juga gak sekosong yang kemarin-kemarin. pintu sih belum dibuka, tapi setidaknya saya sudah mulai menyibak sedikit gordennya, membiarkan cahaya matahari masuk (kalau gak mendung).

ah..ada dua hal yang sedang saya pikirkan sekarang. satu hal tentang apa yang mulai saya tinggalkan, satu hal lagi tentang apa yang gabisa saya tinggalkan.
yang sudah mulai saya tinggalkan adalah menyalahkan. ya, intensitas menyalahkan itu sudah mulai berkurang. setiap baca chat yang masih tersisa, dan ingat-ingat yang kemarin-kemarin rasa sakit itu berangsur memudar. bukan berarti hilang, no, tapi memudar. bekasnya akan selalu ada dan sengaja selalu saya biarkan di sana biar saya lebih hati-hati lain kali, biar jelas bahwa sesuatu yang sudah dibikin cacat gak bisa jadi sempurna lagi. saya sudah mulai sering mengkompromikan ke diri sendiri, kembali mengingat-ingat tentang bola raksasa bernama sebab akibat yang selama ini saya imani, yang saat ini tengah melindas saya. saya juga mulai belajar untuk bertanggung jawab sama perasaan saya sendiri, mulai belajar mengerti bahwa rasa adalah perkara yang sangat sangat pribadi, sangat personal, dan saya seharusnya gak menyalahkan orang lain atas apa yang saya rasakan. beriringan dengan itu berarti saya juga gak boleh memaksakan apa yang orang lain rasakan kepada saya. setiap orang berurusan dengan perasaannya sendiri, perkara luka yang sudah dibuat harusnya kita juga yang punya hak prerogatif sekaligus tanggung jawab penuh bagaimana menyembuhkan luka itu. ikatan itu tetap ada, ketika yang satu berupaya untuk memperbaiki harusnya pihak yang lain memberi jalan, tapi kalau yang satu gak peduli, gak masalah, pihak kedua akan terus berjalan, akan terus melanjutkan hidupnya, akan terus survive, dengan membawa kenangan bersama pihak pertama sebagai kesan hidupnya, sebagai pelajaran ke depan.
next.
satu hal yang masih gak bisa saya tinggalkan adalah doa. ya, jujur saya gak bisa berhenti mendoakan. yang terbaik. apapun itu pokoknya yang terbaik. kalau memang yang terbaik itu gak bersama saya, ya sudah. kalau yang terbaik itu bersama saya tapi ternyata dirusak trus akhirnya gak bisa bersama, ya sudah juga. sesakit apapun doa tetap mengalir dengan sendirinya. semoga jalannya lurus, skripsinya lancar, solatnya 5 waktu, kalau sakit segera diberi kesembuhan, kalau sepi segera diberi teman, kalau kekurangan segera dicukupkan, terhindar dari celaka di jalan,di lapangan,saat mencukur jenggot,saat memotong sesuatu pake pisau yang tajam,saat bawa motor, saat nganter ceweknya pulang,saat dekat dengan api,saat dekat dengan sumber bahaya apapun yang tidak disadari, semoga dihindarkan dari celaka. semoga cepat lulus dan membanggakan ibu bapak lalu kerja dan semakin membanggakan ibu bapak..

saya
ingin sekali
menutup oktober ini dengan damai

kalau memang
sungguh kalau memang
ada hal-hal yang (nyatanya) masih saya tunggu
tapi juga masih belum diberi jawaban

ya ga masalah
sungguh
ga masalah :)

biar waktu yang menyembuhkan

seperti halnya satu bulan oktober yang memberi saya terapi yang sangat dahsyat
tapi menyakitkan
jadi cukup hanya sekali dialami

harapan saya di hari terakhir bulan yang sangat istimewa ini
di hari jumat yang mulia ini
semoga saya menjadi pribadi baru yang lebih dewasa dan tenang dan lembut hati di hari depan
semoga oktober berbaik hati dan gak memberi saya luka baru saat kita berjumpa lagi tahun depan
semoga siapapun yang membaca post gak penting ini senantiasa dilimpahi rahmat yang tak habis-habis
semoga november dan bulan-bulan di depan dapat memberi kita semua senyuman
amin
amin amin
yaarabbalalamin
:')

Postingan Populer