met pagi menjelang siang dear reader. alhamdulillah hari ini bisa blogging lagi. kemarin gak sempat karena hectic dan malamnya  udah capek banget males mau buka blog. 
apa kabar kamu hari ini? baik-baik aja kan? semoga selalu baik dan dalam lindungan Allah ya :)

hari ini saya merasa baik sekali, terutama setelah seharian kemarin merasa sangat gak enak hati. entah apa alasannya, selama seharian penuh kemarin suasana hati saya kacau sekali, alhamdulillah untungnya banyak banget kerjaan di kantor dan masih terus lanjut ngajar sampai magrib terus habis itu pulang dan di rumah masih ngurusin ibu yang sakit dan ngurusin makan malam bapak, jadi gak punya waktu leha-leha menuruti suasana hati yang lagi mellow gak jelas. namun meski sudah sangat sibuk suasana hati saya tetap kacau kemarin, benar-benar gak tau kenapa, tapi sejak pagi cuma ada satu nama yang berseliweran di kepala. satu nama yang mungkin kalau kamu ngikutin post blog ini bakalan bilang "ah, lagu lama mbar" , ya mau gimana lagi, emang satu nama itu yang berseliweran seharian, bener-bener gak dibikin-bikin, bener-bener gak disengajain buat inget-inget. bikin saya gak fokus kerja. bikin saya diem di sela-sela sibuk. sempat juga ngehapus satu dua tetes yang ternyata masih bisa juga jatuh. ya, itulah kenyataannya. saya berpikir-pikir kenapa kok tiba-tiba kepikiran banget, sempat kepikiran ada apakah? semoga semua baik-baik aja, tapi terus meraba-raba tanggal, oalah besok tanggal 25, batin saya. besok genap 2 bulan. ternyata ini toh alasananya. antara "wah gak kerasa ternyata bisa juga hidup, survive ,sampai 2 bulan" dan "wah sudah 2 bulan aja ya..." berseliweran di kepala. sempat terbersit niat juga di hati untuk blogging besok (hari ini) merayakan dua bulan ini hahaha.

tapi pagi ini saya buka laptop, dan baru ngeh ternyata hari ini tanggal 26. ternyata saya yang salah memperkirakan tanggal. ternyata tanggal 25nya kemarin. dan terbersit lagi di hati, oh, ternyata perasaan memang gak bisa dibohongi, meskipun saya bener-bener lupa tanggal, buta waktu, tapi hati bisa merasa, dua bulan itu jatuh kemarin, karenanya kemarin seharian hati saya "sukacita" mengenangnya secara otomatis, memutar lagi kesakitan demi kesakitan yang sungguh tidak direncanakan untuk diingat lagi. ya kemarinlah dua bulan itu menjadi genap sudah.

Saya akui ini gak mudah, bahkan kalau boleh jujur sebenarnya ini adalah salah satu fase tersulit bagi saya untuk menerima bahwa "gak semua yang kamu inginkan bisa kamu dapatkan" itu benarlah adanya. saya sudah berkali-kali kehilangan dan ya, ini adalah salah satu kehilangan paling menyakitkan yang pernah saya alami. itu kenyataannya. tapi saya sudah gak larut di dalam kesedihan itu lagi. sekarang semua rasa sakit itu sudah mengkristal dan jadi kekuatan baru, jadi kemandirian baru. Energi yang tumpah ruah dan gak terkendali ini sudah mengalir dalam jalurnya meski belum bisa saya katakan bahwa saya sudah sepenuhnya dewasa. no, mungkin saya bahkan masih sangat jauh dari kata itu. tapi saya terus berusaha. 

Trus ada di fase apa saat ini puan?

sekarang saya ada di fase memahami sebuah kalimat "kamu gak bisa menyalahkan orang lain atas apa yang kamu rasakan. hati dan tubuhmu adalah tanggung jawabmu"
ya, sudah berminggu-minggu sejak seseorang mengingatkan saya akan hal itu akhirnya sekarang pemahaman itu terbuka sendiri. saya memang gak bisa menyalahkan siapapun atas apa yang saya rasakan. mau senang atau sedih ya saya yang putuskan. begitu juga memutuskan untuk percaya lagi atau tidak. begitu juga memutuskan kapan mau move on ke kehidupan yang lebih baik, sekarang atau nanti? dan saya memutuskan sekarang. tentang kepercayaan yang ternyata dijahati, ya sudah, itu konsekuensi saya sepenuhnya dari keputusan saya sendiri untuk percaya. pelajarannya adalah saya akan jadi lebih berhati-hati dalam memberi kepercayaan, kepada siapapun. 

dan karenanya berarti saya sudah move on.

move on gak berarti trus langsung jatuh cinta sama yang lain, dapat pengganti, dsb. move on berarti bergerak, ke tempat yang lebih baik, suasana hati yang baru, dan saya sudah memutuskan move on menjadi perempuan yang lebih kuat, lebih hebat, lebih tegar, lebih bisa memampukan diri, mandiri, dan terus belajar untuk mencapai semua kebaikan itu. sulit, sungguh sulit, tapi saya percaya saya bisa. satu hal yang terus saya tanamkan kepada diri sendiri sejak dulu, bahwa saya adalah perempuan yang baik , meski gak harus terlihat banyak orang dan saya sendiri belum maksimal dalam membuktikan diri, tapi saya percaya dengan potensi yang diberi Allah bagi diri ini, saya percaya kelak saya akan dapat pendamping yang sederhana namun hebat, yang dengannya saya bisa jadi lebih baik, yang dengan saya ia bisa memaksimalkan potensinya. meski masih belum tau siapa, saya percaya ia ada. 

Btw, saya mau berterima kasih yang banyak sama Allah, karena masih sangat amat baik menyayangi saya dengan caraNya. entah sejak kapan tapi saya merasa ini sudah menjadi kebiasaan. setiap kali hati saya susah, hampir pasti dalam waktu dekat ada seorang kawan yang mendatangi dan akhirnya saya jadi terkondisikan untuk ngasih saran ini itu. di sela ngasih sara ini itulah saya jadi tersadarkan sendiri, saya bisa ngasih saran ke orang lain, kenapa gak bisa ngasih saran ke diri sendiri? padahal masalahnya beda tipis aja, solusinya pun sebenarnya itu-itu aja. hal ini sangat amat sering terjadi sejak saya masih sekolah smp, sma, kuliah dan sampai sekarang..

dulu, saya sempat gak terima dengan kondisi ini, kenapa saya bisa kasih saran orang lain tapi gak bisa ke diri sendiri? saya juga sempat protes kenapa saya bisa kasih saran yang ngena ke teman2 tapi teman2 gak ada yang bisa ngasih saran yang ngena ke saya? Hal ini juga yang sebenarnya jadi faktor pendukung ke-introvert-an saya, saya merasa gak ada tempat untuk ngadu, untuk mendapatkan solusi seperti yang saya harapkan. Saya merasa dengan ngomong ke teman-temanpun mereka gak ngerti dengan apa yang saya rasakan, atau mereka ngerti tapi gak bisa ngasih saran yang bener, sama aja, bakal mubazir waktu dan saya gak dapet solusi, akhirnya saya memilih diam dan gak cerita.

Hal ini juga yang bikin saya lebih senang curhat ke orang yang lebih tua, karena pemikiran mereka jauh-jauh di atas saya sehingga saya terpuaskan dengan jawaban-jawaban mereka, tapi saya gak bisa terus menerus curhat sama orang gede karena kita punya kesibukan masing-masing. Serius, saya sempat depresi dengan keadaan ini. butuh teman sharing yang bisa memuaskan sisi "banyak tanya" saya. tapi sekarang seiring berjalannya waktu, saya jadi lebih bisa tenang dan bisa mengendalikan diri, kadang jawaban dan penghiburan itu muncul dengan sendirinya dari mulut saya sendiri saat mencoba menenangkan orang lain. tentang sabar, ikhlas, jangan menyerah dan lain-lainnya. sekarang saya bersyukur karena Allah memberi cara ini untuk mengingatkan saya saat hati saya susah, menjawab pertanyaan-pertanyaan saya lewat masalah orang lain, masih mempercayakan saya menjadi tempat sampah beberapa orang untuk bercerita. Saya bersyukur karena konsep "apa yang kamu beri akan kamu terima" sangat terasa sekali dalam hubungan pertemanan ini. 

Saya juga bersyukur dengan cara Allah mengingatkan saya bahwa sesakit apapun kondisi hati saya, masih ada kesakitan yang lebih yang sedang ditanggung oleh orang lain, dan saya gak boleh mengeluh, gak boleh banyak cincong bersedih hati. Saya harus fight dan survive. Saya bisa jadi seseorang yang lebih baik lebih berkualitas lebih kuat lebih tegar daripada sebelumnya. insyaAllah.

Postingan Populer