Teluk Waru Jalur Darat

well, ini latepost yah, salah satu kegiatan saya di hari minggu yang hectic kemarin, ada project dari tim Balikpapan Menyala dan kemarin kami habis survey lokasi di SDN 021 Teluk Waru Balikpapan. Lokasinya dapat ditempuh jalur darat di km13 Jalur Balikpapan-Samarinda, dari perempatan tol besar belok kiri ke arah pelabuhan peti kemas (sekitar 3-5km), tapi karena jarak yang ditempuh terlalu jauh, jauh juga dari pasar dan di perjalanan sepanjang rute darat lebih banyak kegiatan industri dan perbaikan infastruktur, biasanya warga kampung lebih sering ke kota dengan jalur laut, naik perahu selama 45 menit dan sampai di dermaga di Kampung Baru, berbelanja kebutuhan sehari-haripun kebanyakan di sana.

Berangkat selfie dulu, semacam ritual wajib gitu lah ya

Mamak Errie

outfit saya, nyantai


halo, ini namanya Dewi aka Dawy aka Dawiya, anaknya Mas Anto, ponakannya Mba Eri

Dawy ini gila poto banget, mau ngapa-ngapain dia minta foto. Kalau kata saya dia korban orang dewasa di sekitarnya (Mbak Eri), kalau kata Mbak Eri dia korban temen-temennya budenya (anak-anak komunitas)


Di dermaga Teluk Waru
Seriusan, sampai seusia ini bari pertama kali ini saya menginjakkan kaki di daerah Teluk Waru ini. sebenarnya masih banyak banget sih daerah di Balikpapan yang belum saya datangi, soalnya di sini gak seperti Jawa yang banyak permukiman dan bisa didatangi kapan aja oleh siapa aja. Wilayah di Kalimantan kebanyakan dipakai untuk kerja, untuk industri, bukan untuk wisata apalagi tadabur alam,  kalau mau mbolang gak jelas gitu jatuhnya malah ditegur satpam atau digodain orang-orang kerja, kurang ramah buat ceweklah menurut saya. Untuk lingkup hutan juga gitu, di Malang misalnya, saya masih bisa free keluar masuk beberapa wilayah hutan yang beneran hutan tapi "ramah" sama manusia, gimana ya, ya selama kita bener-bener aja hutan itu juga bakal baiklah sama kita. Saya cenderung cuma main berdua atau bertiga untuk ke tempat-tempat alam seperti Coban Rais yang perlu trekking masuk hutan dulu misalnya. Tapi kalau di Kalimantan ini rasanya jarang sekali ada yang main bebas ke hutan gitu, bukannya refreshing ntar malah ketemu hewan-hewan liar macam babi atau ular halahhh malah jadi perkara.




Menurut saya pribadi Balikpapan sebenarnya punya potensi yang sangat besar di bidang wisata, apalagi dengan asset lautnya. tapi entah karena apa, mungkin salah satunya karena terlalu fokus menjadi kota jasa, kota industri, kotanya para pekerja, sisi keindahan Balikpapan terbengkalai begitu saja. Serius, saya suka sedih mendapati beberapa spot Balikpapan yang bisa jadi bagus banget tapi hanya berakhir sebagai tempat pembuangan limbah bekas pabrik, dermaga kumuh, perumahan padat penduduk dsb. Dan sekalinya ada pengelola yang mengelola suatu daerah jadi bagus banget tapi harga konsumsinya tinggi sekali seperti cafe beach house dan guest house misalnya.
Ada satu tempat di Balikpapan, sebuah dataran tinggi namanya daerah Gunung Satu atau Gunung Empat gitu, lokasinya strategis banget karena dari berbagai arah pemandangannya langsung teluk Balikpapan yang biru, tenang, dataran Penajam Pasir Utara di seberang lautan, dan beberapa kapal hilir mudik di perairan. Serius setiap kali lewat daerah itu saya berkhayal kalau daerah itu dibuat semacam tempat wisata taman olahraga dan kebun bunga di atas bukit dengan deretan cafe berpayung yang rapi langsung dengan panorama indah Teluk Balikpapan. Apalagi spotnya juga pas banget menghadap sunset. Itu pasti bagus banget deh, bisa ngalahin view wisata Payung atau Paralayang Batu, bisa juga ngalahin view Bukit Bintang Jogja.
Tapi alih-alih jadi tempat wisata yang membanggakan daerah itu hanya tumbuh sebagai pemukiman padat penduduk yang pembangunan rumahnya juga gak rapih. Pemandangan sebagus itu hanya jadi konsumsi jemuran rumah tangga, sayang banget kan :(
Dan yang lebih sedih lagi warga di sekitar situ juga santai-santai aja dengan kondisinya yang sekarang tanpa merasa perlu merubah apapun :(
Ya gatau ya, mungkin ini sudah jadi wacana di pemerintah Kota tapi saya selalu miris mendapati banyak sekali spot-spot cantik Balikpapan terbengkalai macam itu :(
Dan hal ini juga yang saya rasakan saat menginjakkan kaki di dermaga Teluk Waru


it's so cute isn't it? sayangnya sebenarnya aslinya gak kayak gini banget. Aslinya yah perairannya nih banguuusss banget tapi gak kerawat gitu dan semacam kena dampak pabrik jadi ya pantainya kotor trus gak terawat, dermaganya sepi semacam "ya seadanya ajalah". Karena alhamdulillah saya pernah ke beberapa tempat cantik negeri ini di beberapa daerah, saya yakin kota ini sebenarnya juga punya potensi wisata yang buesar dan buagus banget dengan kecantikannya sendiri. Berharap suatu saat pantai-pantai Balikpapan bisa jadi cantik gak kalah seperti daerah lain
maafkan gigi, padahal latarnya agak menyedihkan tapi sudah refleks kalau foto pasti meringis

ini juga nih, ini foto sebenarnya ekspresinya salah banget nih, di belakang itu sebenarnya limbah tapi kenapa ekspresinya malah tersenyum ceria begitu?? yep, di belakang itu adalah limbah pabrik kertas/bubur kertas dari salah satu pabrik besar di daerah insudtri Teluk Waru. Kegiatan pabrik menyisakan tumpukan limbah kayu yang sudah menggunung tinggi dan luas sekali. Aromanya seperti aroma kopi kapal api kalau menurut saya, jadi baunya bukan yang gak enak kayak limbah kebanyakan gitu. Menurut saya industri itu sah-sah aja karena toh kita sendiri juga menikmati hasilnya, tapi seyogyanyalah kita juga memperhatikan dampak lingkungan dari apa yang kita perbuat, serius, bumi ini dibikin bukan cuma buat kita sekarang, tapi juga buat anak cucu kita nanti.
Sayangnya waktu survey kemarin gak ada yang bisa ditanyain banyak-banyak soal ini, sejak kapan seperti ini, akan diapakan, bagaimana dampaknya terhadap lingkungan dsb, semoga di kunjungan selanjutnya

Balikpapan memang memiliki segudang prestasi nasional maupun internasional. Ya Kota terbersih lah, kota paling nyaman ditinggali lah, bandara paling sehat lah, tapi sebenarnya Balikpapan masih punya banyak PR besar, air, listrik, wisata yang ramah lingkungan, dan industri yang merajalela sampai menghabisi lahan hijau Balikpapan. Hal ini sebagai pengingat kita semua termasuk saya, jangan cuma senang-senang dengan mallnya, dengan kebersihan kotanya, tapi yuk coba lihat ke Balikpapan di daerah pinggiran, semoga kita punya keberanian untuk melakukan perbaikan yang meskipun kecil namun membawa dampak kebaikan.
salah satu kegiatan industri di perairan Balikpapan (pakai kamera saya)

selfie terakhir sebelum pulang (pakai kamera mbak eri aplikasi 360 hahahaaaaa )

Postingan Populer