aku sudah tidak menangisimu lagi. terakhir kurasakan baru seperti kemarin namun ternyata setelah kuingat-lagi sudah lewat belasan hari lamanya. sebuah prestasi yang tinggi buatku. waktu kini berjalan cepat tanpamu. hidup kini lebih stabil dnegan berdiri di atas kakiku sendiri. aku sudah tidak berpegang kepada siapapun selain hanya kepadaNya. sempat ada beberapa yang datang, mengulurkan tangan, meyakinkan bahwa berdua akan lebih baik daripada sendiri, tapi tidak kuindahkan. alasannya? sederhana. belum ada yang mampu membuat hatiku menoleh. itu saja. namun belakangan ada satu nama, wahai, datang dengan tenang dan tidak banyak bicara, namun seiring jalan membuat tertawa, mengajak bertengkar, dan menawarkan persahabatan yang hangat. aku tidak tau kemana arahnya semua ini. aku belum memutuskan apapun. aku tidak tahu apa rencana Allah kepadaku. aku hanya bisa terus berjalan, menikmati setiap detik, mengasaha kepekaan dan menangkap satu dua moment berharga yang siapa tahu merupakan titik balik yang sangat besar dalam hidupku kelak. aku semakin banyak bertemu orang lain, dan aku yakin kaupun disana begitu, wahai. aku mulai berpikir dan menyadari sungguh tidak masalah jika kamu tidak pernah datang lagi karena mungkin memang aku tidak pernah bisa menjadi pendamping yang baik bagimu, bagi kehidupanmu. meski dengan begitu aku juga belum berpikir hendak kemana kulabuhkan kapal perasaan yang kecil dan sepi ini. namun sungguh itu bukan masalah. aku mengenangmu sebagai bagian dari proses pendewasaanmu. sukseslah kau disana ya, dekatlah hatimu dengan Allah selalu :) semoga akupun berbahagia selalu dengan kehidupanku di sini

Komentar

Postingan Populer