aku tidak tau apakah aku orang cukup berani atau tidak. aku tidak tau apakaha aku cukup dicintai, apakah orang-orang merasa kehilangan ketika aku tidak ada, atau sejauh apakah manfaat yang dapat kuberi untuk sekelilingku. aku juga tidak tau seberapa berharga dan diinginkannya diriku oleh mereka. apakah aku prioritas? ataukah aku hanyalah opsi-opsi cadangan. aku juga menyadari bahwa aku tidak terlalu hebat bergaul dengan manusia lain. aku senang berteman, mendengarkan orang menceritakan apa yang di kepalanya, tapi aku? aku sendiri lebih nyaman bersendirian. melakukan segala sesuatu di dalam keheningan. meski tidak pernah benar-benar sendirian karena di setiap derap langkah, tutur, laku dan apapun yang kulakukan sebenarnya aku selalu menyertakan orang-orang tertentu dalam hidupku yang tidak pernah bisa benar-benar berhenti kupikirkan setiap harinya. aku selalu rindu pada setiap momen ketika bersama satu dua orang yang spesial, meski ya tidak jarang ketika pertemuan itu terjadi aku malah mengacaukannya. namun sejujurnya hal tersebutlah yang paling berarti bagiku. duduk berdua sambil mendengarkan hembusan angin yang merayu air laut terasa begitu menentramkan dibandingkan canda tawa di dalam kerumunan. bersisian menikmati senja dalam diam bagiku jauh lebih berarti dibandingkan nonton film bareng, karaoke, makan-makan apalah, atau traveling kemanalah. 

aku jauh lebih menikmati momen-momen sepi dibandingkan ramai.

dan karenanya juga mungkin aku seringkali mengacaukan banyak hal.

setiap hari setiap detiknya aku berusaha memerangi bagian yang satu ini. bukan untuk tidak menjadi diriku sendiri. melainkan untuk menjadikan diri lebih luwes dalam menghadapi keramaian. biar bagaiamanpun aku harus luwes kan? tidak ada alasan untuk tidak. 

Komentar

Postingan Populer