angin mengantarkan berita tentang engkau. lelahnya suara angin yang menghampiri kemudian menyadarkanku bahwa jarak kita sudah sangat jauh. sejauh kenangan yang kubuang di bawah rembulan yang sedang cantik-cantiknya. sejauh airmata yang pernah kusimpan bersama surat-suratmu di kedalaman teluk balikpapan. kudapati berita engkau tengah berbahagia. dan demi mendengar hal itu aku tidak punya alasan untuk tidak mengucapkan syukur alhamdulillah, selamat sungguh selamat atas kelulusanmu, kusampaikan dari kejauhan ini. aku juga belakangan tau kalau perempuan juga merayakan keberhasilannya. aku masih egois. aku masih membenci masa lalu kuakui. tapi aku mengakui dia cantik di hari istimewanya. maka baiklah kusisipkan pula selamat dan doa yang baik baginya. jarak kita semakin jauh. senyummu pun terasa asing. mungkin aku terasa lebih asing lagi bagimu. dan itu tidak masalah. aku hanyalah masa lalu yang lebur bersama angin. yang beberapa kali ingin memastikan kau baik-baik saja. yang masih juga terus berjalan dengan matahariku sendiri. di penghujung senja kusisipkan doa. semoga engkau selalu sehat dan berbahagia. semoga Allah dekat di dalam hatimu. semoga aku suatu hari bisa berdamai dan berbahagia melihat kalian bersama. semoga aku pun bahagia dengan jalan yang dipilihkan Allah untuk kedua kaki ku. 

Komentar

Postingan Populer