balikpapan sedang hujan dan rintihan rinai-rinai nya mengingatkanku lagi akan suatu hal yang beberapa waktu belakangan ini menyita perasaan. awal tahun ini aku jadi mengerti satu hal, bahwa menemukan jodoh ternyata memang susah susah gampang. awal tahun ini aku jadi belajar bahwa di dunia ini, ah besar sekali membahas dunia, baiklah mari kita persempit lagi, di negara ini ada banyak sekali lelaki baik. aku menemukan mereka. beberapa dalam kehidupanku. teman-teman lelaki yang sungguh baik kepadaku. beberapa kemudian melibatkan perasaan selama perjalanan hidupku. lebih sedikit kemudian yang membuatku sangat berharap, lebih sedikit lagi yang meninggalkan bekas mendalam. beberapa kali kupikir aku sudah menemukan jodohku, namun ternyata bukan. belum lebih tepatnya. aku menyadari beberapa dari mereka sangat serius, menginginkan aku, yang serba penuh kekurangan ini, untuk menjadi bagian dalam hidupnya. beberapa orang kupikir dan kurasa bisa menerimaku sungguh apa adanya. namun tidak ada yang benar-benar serius mengajak menikah. mereka serius dengan perasaan namun tidak serius untuk menjadikannya hubungan yang halal. masih mau belajar, masih mau mengejar cita-cita, masih mau kerja, masih mau bikin rumah, masih mau membangun indonesia, masih ini masih itu intinya tidak siap. dan aku hanya bisa mengelus dada. ya, sungguh dalam hati mengelus diriku sendiri yang terkadang sedih. lalu tiba giliran ada yang serius, sungguh ingin serius ternyata masih ada saja kendalanya. aku pun heran dengan diriku sendiri. apa aku ini terlalu pilih-pilih? banyak sekali pertanyaan yang datang, sebenarnya yang kamu cari yang seperti apa? dan sungguh mati, aku pun gatau jawabannya. aku hanya menjalani ini dengan apa adanya, membiarkannya mengalir, membiarkan hatiku tertambat jika memang bertemu yang layak, dan membiarkan perahu kembali dikayuh jika memang belum klik. aku tidak memaksakan. dan di awal tahun ini pula aku jadi mengerti bahwa sungguh tidak ada yang tahu kapan jodoh akan datang.. ya benar, untuk beberapa orang ada yang ditakdirkan menemukan jodohnya dalam rentang usia relatif muda. namun bukan berarti menemukan jodoh di luar usia tersebut adalah sesuatu yang hina. setiap kali aku memutuskan hubungan atau menolak seseorang yang baik (setiap orang pada dasarnya baik) hatiku sebenarnya sedih. tapi toh hidup harus terus berlanjut, bukan? ini hanyalah bagian lain dalam hidup sebelum akhirnya masing-masing dari kita akan saling menemukan dengan jodoh yang tertakdirkan. satu hal yang paling meresap dalam pemahamanku saat ini adalah bahwa menjaga diri itu sungguh sangat penting adanya. menjaga diri sebagai bentuk penghargaan kepada diri sendiri, pun hadiah untuk jodoh sesungguhnya nanti. sejujurnya, ya, aku cukup menyesal pernah pacaran. aku belajar banyak karena dulu pernah pacaran akhirnya jadi tau tentang kehidupan bersosial dengan lawan jenis, tapi aku sedih kepada diriku sendiri karena, ya, kenapa sih harus pacaran, dulu itu? tapi sudahlah, masa lalu bukan untuk diperdebatkan bukan? itu sudah bagus, biarkan. ah, aku kemudian jadi bertanya-tanya,siapa sebenarnya lelaki yang diciptakan tuhan untukku? atau untuk siapa sebenarnya aku diciptakan tuhan ke bumi ini? apakah aku sudah mengenalnya? apakah kita sudah pernah bertemu? entahlah

Komentar

Postingan Populer