belakangan puncak belakang kepalaku lebih sering menyita perhatian. ada rasa sakit disana, atau mungkin lebih tepatnya pusing. seolah ada palu-palu kecil yang dipukulkan dari dalam tempurung kepala, menimbulkan bunyi berdenging dan perasaan tidak nyaman yang sejauh ini seringkali kukenali sebagai tanda menurunnya kemampuan berpikir. entah ini hanya terjadi padaku saja atau juga pernah dirasakan orang lain, namun ada fase-fase dalam hidup yang kadang membuatku merasa bahwa aku ini orang paling bodoh dan paling gabisa ngapa-ngapain sedunia. rasanya seperti ga bisa berpikir, kesulitan menganalisis, tidur gelisah dan ga nyaman di tempat atau posisis biasanya, dan informasi apapun yang masuk rasanya seperti mental lagi keluar. tertolak. rasanya ngilu pula di hati. seperti tidak paham harus berbuat apa. antara ingin yang tidak berdaya dengan enggan yang juga sebenarnya ingin. di saat seperti inilah biasanya aku kemudian tersadarkan untuk segera melakukan sesuatu, mengendalikan kekacauan di dalam ini. menulis salah satunya. ya, bagiku menulis adalah semurni-murninya terapi alami yang dapat kulakukan. tidak ada yang mengajari, tidak pula diarahkan. aku hanya senang melakukan bahkan sebelum dapat menstruasi pertama hingga kini, dan mungkin juga nanti, tidak akan ada yang dapat menghentikannya. menulis adalah obat. menulis adalah sarana belajar. media menulis apapun tidak akan pernah menertawakanmu yang terlihat bodoh menuliskan hal yang itu-itu saja. dan mereka, tulisan-tulisan itu tidak akan pernah berkhianat dari airmata yang dikeluarkan baik secara diam maupun yang norak sesengukan. 

cara lain untuk menghilangkan pusing ini adalah olahraga. ya, mungkin sudah saatnya aku mengatur kembali jadwal jogging soreku. meski harus kembali sendiri. meski mungkin kenangan masih lekat di lapangan olahraga itu. aku harus segera bergerak menghilangkan penat, mengalahkan kekacauan yang tak terungkapkan ini. aku harus mengobati diriku sendiri, dan segera menjadi sembuh atas izin Allah

Komentar

Postingan Populer