Pesan dari Semesta

kemarin saya mendapat satu pelajaran berharga. jujur beberapa waktu belakang terasa berat sekali untuk dijalani. rasa-rasanya semua orang sudah maju jauh ke depan sementara saya? stuck. 
ada satu orang yang saya kagumi. dia cantik (sungguh cantik, tanpa make up), baik, hijabnya bagus, baru lulus tahsin tingkat akhir, pekerjaan mapan, bawa mobil sendiri, pintar, dan loyal.. sangat sempurna. dia salah satu teman tercantik luar dalam yang saya kenal sejauh ini, teman yang sangat bikin iri dalam hal yang positif, dan sekaligus juga roll model. 

dia menikah. 

dan entah pada suatu malam, setelah perhelatan usai, saya mengabarkan berita bahagia itu kepada kawan-kawan lain di luar kota. tidak, mereka tidak mengenalnya, tapi entah saya hanya ingin berbagi kebahagian saja, bahwa disini, di balikpapan ini, ada saudara terbaik kami yang akhirnya melepas masa lajang dengan manis, dengan cara yang terlalu manis, taaruf.

sempat saya berpikir, buat apa juga sharing info ini, toh mereka ga mengenali yang dimaksud. tapi ya itu, sungguh hanya ingin berbagi info, karena meski tidak mengenal sebenarnya kan masih punya ikatan komunitas. saya rasa berita bahagia layak untuk disebarkan.

lalu sesuatu yang tidak diduga terjadi. dini harinya seseorang mengirimi saya pesan secara personal. dia merasa mengenali yang saya beritakan telah menikah, dan dia mencoba mengklarifikasinya. dan ternyata orang yang dimaksud adalah orang yang sama. ya, ternyata ada yang mengenali dia. seseorang yang pernah terlibat sesuatu di masa lalu. namun sesuatu yang kurang menyenangkan. mengalir begitu saja, lalu terbukalah apa yang terjadi di masa lalu, yang merupakan sebuah kesalahan mempelai, yang merupakan sesuatu yang masih membekas luka (yang sempat terlupakan) di hati seorang kawan, namun ia sudah memaafkannya.

di kamar yang sempit ini saya tercenung sendiri, merenung. tidak menyangka Allah membukakan sedikit rahasia sang mempelai lewat seorang teman, tepat dimana saya berada di puncak kekaguman kepada beliau. satu hal yang kemudian membuat saya sadar, bahwa tidak ada manusia yang sempurna. meski entah informasi yang saya dapat itu benar atau tidak karena hanya selintas dan sepihak, namun hal itu sudah lebih dari cukup untuk menyadarkan saya, bahwa beliau pun manusia biasa, yang juga pernah berbuat salah, yang punya masa lalu yang mungkin tidak ingin diingat lagi, tidak perlu diketahui orang lain. ya, di titik itu saya tersadar bahwa saya, beliau, dan teman yang (mau tidak mau) terseret kembali ke masa lalu itu hanya manusia biasa. semua manusia memiliki masa lalunya sendiri-sendiri. semua manusia pernah melakukan salah. namun semua manusia juga memiliki kesempatan untuk berubah, memperbaiki diri, dan menemukan masa depan yang lebih berarti.

demikianlah kekaguman saya kepadanya tetap berlanjut, namun dengan porsi yang masuk akal. ketika memandangnya begitu cantik luar dalam, saat itu juga selalu satu paket dengan menyadari bahwa ia juga manusia biasa yang memiliki salah. barangkali juga cantik luar dalam yang saat ini saya lihat sesungguhnya adalah hasil dari sebuah proses perjalanan hidupnya. setelah entah mungkin berapa banyak kesalahan yang dilakukan, berapa kali jatuh, berapa kali alpa. hanya Allah yang sempurna. subhanallah walhamdulillah saya benar-benar bersyukur dengan pesan yang dikirimkan Allah lewat semesta tentang ini. masya allah

Komentar

Postingan Populer