Beberapa hari belakangan salah satu grup whatsapp yang saya ikuti ramai membicarakan tentang jodoh. dan dari sekian panjang obrolan di sela-sela sibuknya orang-orang hebat di grup itu ada satu statemen dari seorang Mba yang sangat baik,, pesan untuk kawan-kawan yang sedang dalam perjalanan mencari jodohnya. Pesan itu berbunyi seperti ini :

"Rezeki, jodoh, dan mati itu kan konon katanya ada di tangan Tuhan. Jadi jgn remehkan kuasa Tuhan utk membukakan jalan dari mana saja dan dengan cara apa saja, selama kita juga gak berhenti berusaha. Dalam berusaha, beberapa hal yg perlu diperhatikan adl: Konsisten dengan niat dan jujur. Hak masing2 kalo pd saat ini niatnya nyari pasangan baru utk pacaran, misalnya. Jujur aja begitu. Gak usah jaim. Haknya si calon pasangan juga kalo dia ga menerima krn dia niatnya menikah, misalnya. Dan kalo emg dr awal niatnya udh utk menikah, maka konsistenlah mengusahakan dan menjalani segala tahapan utk sampai ke sana. Tp sekali lagi, hak si calon pasangan jg kalo dia ga terima, krn dia msh pengin pacaran aja, misalnya. Tetap jujur dan ga usah jaim juga."

Adalah mba Satwika Citahariasmi Heniono atau yang akrabnya disapa Mba Wika yang menuliskan pesan tersebut. Buat saya, jujur pesan ini sangat mengena. Terutama tentang niat. Saya pribadi sedang mengalami hal seperti ini. Allah mempertemukan saya dengan orang baik tapi ternyata masih ngajak pacaran, bukannya menikah. Sementara saya sudah dalam tahap tidak lagi menghendaki pacaran. Lalu apa yang bisa dilakukan? Ya benarlah, tetap jalani aja dengan jujur dan ga jaim. Menjalani pertemanan yang baik sambil terus berdoa yang baik-baik.

Semakin hari saya semakin percaya bahwa jodoh sungguhlah cerminan diri kita, satu hal yang merupakan motivasi tersendiri buat saya pribadi untuk sering-sering meluruskan niat, dan memanage diri untuk jadi menjadi sosok yang saya inginkan ada juga pada jodoh saya. Saya percaya selama saya ada, berarti jodoh yang sesuai untuk saya juga masih ada di muka bumi ini hehehe. Saya akan mendapatkan sesuai seperti cerminan saya. Dan saya pun adalah cerminan apa yang dilakukan jodoh saya saat ini. Saya masih dalam tahap belajar, maka saya yakin dia pun demikian di sana. Saya percaya sungguh mudah bagi Allah mempertemukan kami jika memang kami sudah siap, siap dengan niat yang kami buat sendiri misalnya. Dan eh ternyata, hal itu juga bukanlah sesuatu yang bisa dipaksakan. Semua mengalir secara natural saja sampai nanti pertemuan itu akhirnya terjadi juga. Sebenarnya kita memang hanya sedang menjalani kehendak tuhan, bukan?





Komentar

Postingan Populer