Terpisah dari Suami, Ini Pengalamanku Menyapih Anak Sendirian

selamat siang. apa kabar? semoga baik selalu. semoga selalu dalam keadaan bersyukur.

siang ini saya duduk di atas kursi kantor seperti biasa, berhadapan dengan sebuah menja kerja seperti biasa, memandangi laptop dan pekerjaan-pekerjaan seperti biasa, sambil terus berkoordinasi dengan kawan-kawan relawan via whatsapp seperti biasa. saya duduk dengan pikiran yang berjalan kemana-mana, tentang hutang artikel buat panji yang belum juga saya kirim, tentang rencana meeting BM sore ini, rencana packing buku besok sore, rencana menghadiri undangan earth hour besoknya lagi, acara keluarga besok besoknya lagi, tentang tugas-tugas persiapan acara keluarga yang belum saya rampungkan, tentang keinginan untuk latihan mobil aja melancarkan latihan yang kemarin-kemarin, tentang buku-buku yang sudah dipacking dan belum terdistribusi, ah ya ada permintaan file-file pys untuk teman-teman samarinda, ada juga hmm tugas buat diri sendiri soal menulis (ini yang sejujurnya paling bikin gelisah, kepala ga akan berhenti pusing kalau tulisan belum mengalir dari otak ke laptop) tentang apalagi ya?

dear reader, saya sibuk, keliatan sibuk, sok sibuk. tapi sesungguhnya sekarang sedang berada di mungkin titik yang lumayan rendah. saya bicara tentang semangat. tentang motivasi. rasanya kok lemas sekali ya. ga ada semangat. rasanya ada bagian dalam diri yang perlu dicharge. rasanya tiap hari ketawa tapi tawa yang seadanya. rasanya tiap hari bersyukur tapi syukur yang seadanya. rasanya semua serba di permukaan, ngambang. rasanya ngawang. rasanya ingin pergi ke suatu tempat, refresh. ingin mencoba rutinitas baru, refresh. ingin ketemu orang baru refresh. ingin.. ah.. sejujurnya ingin satu hal, disemangati. sungguh ingin disemangati entah oleh siapa. ingin ditanya kabar, lagi apa, sudah makan belum, lagi dimana, agenda hari ini apa. ingin diingatkan jangan lupa solat, ngaji, bersyukur. ingin ingin ingin. tapi ya gimana ga ada orangnya. orang yang halal. yang Allah ridha. 

jenuh. jenuh banget rasanya. padahal sudah lumayan beberapa kali ke pantai. sudah beli buku. sudah makan es krim. bahkan sudah beli kebab. meskipun iya sih sudah lama juga ga jogging. lama juga ga berlama-lama ke masjid. mungkin perlu itu. perlu menyehatkan badan lagi. biar ga lemas. biar semangat bisa muncul. ah, ayo ambar semangat!