mungkin aku mulai gila karena jadi sering tersenyum untuk hal-hal yang sebenarnya tidak lucu asalkan hal itu terkoneksi dengan kegilaanmu. atau mungkin aku malah baru saja menemukan pintu kewarasanku yang ketika kubuka kemudian aku masuk ke dalam ruangan di baliknya, sudah ada engkau sedang bertutur lembut memuji kebaikan orang lain dari hati, menyimpan rapat-rapat tangan kananmu di balik punggung, menggelar konser untuk tangan kirimu yang berdebu dan celemotan tanah - juga kakimu yang bau -. mungkin ini adalah ruang kewarasan terakhir yang dapat menghiburku malam ini. sebelum waktu melesat semakin jauh, meninggalkan aku di tikungannya yang tajam, memaksaku terjun bebas mengikuti arusnya, seperti perempuan-perempuan lain di dunia.

ah, apa yang kuinginkan sebenarnya?

sampai detik ini tidak juga kutemukan satupun keinginanku padamu kecuali sebuah obrolan yang hangat itu sendiri, ketika hanya ada aku dan engkau, di gemerlap malam yang berisik oleh mimpi, di sunyinya rindu kita masing-masing.

baiklah kuakui. membiarkan diriku masuk ke dalam ruangan ini adalah satu hal yang paling gila yang pernah kulakukan sepanjang usiaku sejauh ini.

aku tidak berani menuliskan apapun tentangmu, karena kau lebih daripada puisi-puisi itu sendiri

Komentar

Postingan Populer