namamu terlalu sakral
untuk kuucap 
sembarangan

maka hanya pada bibir yang linu
di sebuah malam dengan rintik
di luar sana
aku merapal engkau
di dalam sini
atas nama senyap
hening menyergap
doa mengikat
hingga ufuk
namamu masih saja kuucap
berulang
sembari menunggu matahari

Komentar

Postingan Populer