Gentle Birth Balikpapan Community

Kebanyakan orang-orang yang baru kenal saya belakangan hanya mengetahui kalau saya bekerja sebagai karyawan di sebuah developer perumahan. Tetapi orang-orang lama di dalam hidup saya pasti tau kalau aslinya latar belakang pendidikan saya sebenarnya kesehatan, spesifiknya kebidanan. Tidak usah diceritakan di sini ya kenapa bisa melenceng sedemikian rupa hehe. Dalam artikel kali ini saya ingin berbagi tentang rasa syukur, bahwa tahun ini Allah menjawab doa saya untuk berkesempatan mengambil peran dalam kebaikan ibu-ibu hamil di Balikpapan, meski dalam porsi yang amat sangat sedikit dan saking sedikitnya sampai ga kelihatan. Buat saya itu ga masalah. Kebahagiaan dan rasa syukur saya sudah buncah dan tumpah. 

Inilah komunitas Gentle Birth Balikpapan, portal yang menghubungkan saya dengan masa lalu (baca: dunia kebidanan) yang memberikan saya kesempatan melakukan sesuatu untuk masa depan (baca: bakal bayi-bayi di dalam perut ibunya). Adalah Mba Neny yang ingin saya haturkan terima kasih atas kesempatan ini, menerima saya sekali lagi menjadi bagian dari perjuangannya, menyebarluaskan virus gentle birth di kota Balikpapan.

Lalu apa itu Gentle Birth dan bagaimana pergerakan komunitas Gentle Birth Balikpapan?
Mari disimak

Gentle=lembut, birth=persalinan. Gentle birth artinya persalinan yang lembut. Selain sehat secara fisik, kebutuhan psikis ibu dan bayi diusahakan agar terpenuhi semaksimal mungkin. 
Pertama, melahirkan dipandang sebagai momen yang harus “dirayakan” dengan penuh rasa hormat, damai, dan sakral oleh semua yang terlibat di dalamnya. Untuk itu, aspek mental dan spiritual juga perlu diperhatikan. Ibu diberi kesempatan untuk percaya, memberdayakan, dan memegang otonomi tubuhnya sendiri, sedangkan tenaga medis dan perlengkapannya bersifat membantu.


Kedua, adanya peran serta keluarga – terutama suami – untuk memberikan dukungan mental dan spiritual. Partisipasi aktif semacam itu akan membuat masing-masing pihak bertransformasi untuk “tumbuh dan berkembang” bersama. Karena bagaimanapun, proses kehamilan dan kelahiran sesungguhnya merupakan fase di mana orangtua “dibesarkan” menjadi pribadi yang lebih matang.


Ketiga, rasa mulas dan nyeri menjelang melahirkan dipandang sebagai mekanisme alamiah tubuh untuk membantu mengeluarkan bayi. Meskipun tetap ada, rasa nyeri tidak lagi dipandang sebagai rasa sakit yang perlu ditakuti atau dihindari.
(Dikutip dari Majalah Nirmala, Desember 2010 dan GBUS)


Apa Yang Perlu Dilakukan
Memberdayakan diri:
1. Mempelajari segala aspek dan pengetahuan yang mendukung seputar kehamilan dan persalinan.
2. Menjalankan pola makan dan gaya hidup sehat seimbang.
3. Pelajari keterampilan yang bermanfaat dalam menjalani masa kehamilan dan proses persalinan.
4. Mencari provider yang mendukung (terbuka berdiskusi, mendukung persalinan normal, menerapkan IMD dan ASI ekslusif, rawat gabung, etc)
5. Usaha maksimal, dan menyerahkan hasil akhirnya kepada Tuhan YME. Mengambil hikmah dan pelajaran dari pengalaman yang ada, dan menjadikannya sebagai bekal untuk menjalani peran sebagai orangtua sebaik mungkin.


Lalu apa yang dilakukan Komunitas Gentle Birth Balikpapan?
Dengan spirit gentle birth tersebut, komunitas ini kemudian lahir sebagai wadah yang mempertemukan para calon bunda yang sedang menjalani masa kehamilan dengan permberdayaan diri maksimal. Di dalam komunitas ini juga terdapat tenaga kesehatan yang searah dengan prinsip gentle birth. Di komunitas ini kemudian terbangun pertukaran informasi, diskusi, saling mendukung, menguatkan, dan transfer energi positif. 

Gentle Birth Balikpapan telah melakukan kopdar perdana tanggal 7 Mei 2016 yang lalu dengan rangkaian acara yoga prenatal, sharing pengalaman gentlebirth dan birth partner, peresmian pengurus komunitas GBB. Favorit saya adalah ketika fase sharing pengalaman tentang gentle birth dan birth partner. Wah benar-benar menginspirasi dan menggugah perasaan. Bagaimana perjuangan seorang perempuan untuk menjalani kehamilan dan persalinan sebaik dan senormal mungkin untuk bayinya, dan bisa! Wow hal-hal yang seperti ini bahkan tidak saya temukan saat di bangku kuliah dan praktek dulu.

Seriusan deh, kalau semua ibu memiliki pemahaman dan kesempatan yang sama seperti calon-calon ibu di komunitas ini, saya yakin generasi masa depan Indonesia akan lahir dalam keadaan terbaik, penuh cinta dan kedamaian. Saya salut dengan mereka, ibu-ibu hamil yang berusaha maksimal memberdayakan diri untuk kehamilannya, tidak hanya pasrah dengan mitos dan perintah-perintah keluarga, tapi rajin cari tahu dan berani memutuskan apa yang baik dan tidak untuk dirinya sendiri dan bayinya. Saya juga salut dengan para suami yang benar-benar care, mau belajar tanda-tanda kehamilan normal, detak jantung janin berapa, mau diajari mijet istri yang benar, memberi support seutuhnya. Buat saya pribadi sebagai perempuan single mereka adalah sumber inspirasi untuk mencari pasangan yang tepat, yang mau mengerti, dan menginspirasi diri saya sendiri untuk memaksimalkan diri sebagai calon ibu. Duh, ketahuan deh udah kepingin banget, malah jadi curhat hahaha

Yuk lihat dokumentasinya kopdar kemarin  ^^
yoga prenatal


peresmian pengurus komunitas Gentle Birth Balikpapan

menanti bunda yoga :))



Hadiah untuk yang bisa menjawab pertanyaan tentang gentle birth dengan benar.
Ada ayah gentle juga :D





Gentle Birth Balikpapan Families. Beberapa yang hamil di foto ini sudah melahirkan dengan gentle saat artikel ini diposting :D


Well, jadi begitulah kira-kira cerita tentang komunitas baru ini. Semoga komunitas ini semakin hidup, berkembang, dan bermanfaat amiin

Untuk info lebih lanjut yuk gabung di grup facebook Gentle Birth Balikpapan dan follow instagram @gentlebirthbalikpapan

Komentar

Postingan Populer