Terpisah dari Suami, Ini Pengalamanku Menyapih Anak Sendirian

di pikiranku kau seperti kupu-kupu berkaki.  sesat terbang, sesaat berjalan. kau mondar mandir. kau tidak merasa bersalah. kau santai. kau menyimpan kenangan. kau memiliki masa lalu di dalam bayang-bayangmu yang terkunci, dan di dalam matamu yang dalam, dan di dalam senyummu yang jarang. kau tidak terlihat takut. kau cuek. padahal kau gelisah. tapi kau tenang. aku membencimu. sama besar seperti mencintaimu. aku ingin kau enyah. sama besar seperti aku ingin tinggal. yang rumit adalah aku. yang ragu adalah aku. karena yang perempuan adalah aku. yang menunggu adalah aku. yang waktunya tidak banyak adalah aku. yang keluarganya sulit adalah aku. yang rumahnya jauh adalah aku. yang plin plan adalah aku. 

aku membencimu. seperti aku membenci sinar matahari hangat yang menggelitik pandangan ketika aku ingin tidur saja. 

aku membencimu seperti aku membenci hujan yang membuatku menggigil. 

aku tidak tau dimana aku berdiri, kemana aku berlari. 

aku tidak mampu membaca langkah kakiku sendiri

aku tidak mampu meraba perasaanku sendiri

aku menyerahkan keputusan-keputusan kepadaNya yang di di dalam diriku.

aku tidak akan menyesali apapun

semoga