Sisir Tanah, Kita Mungkin

Saya tidak ingat kapan dan darimana pertama kali mengetahui keberadaan Sisir Tanah di muka bumi. Kalau tidak salah antara Sisi atau Aceng yang memperkenalkan pertama kali sosok ini kepada saya. Namun kurangnya ingatan akan hal itu bukanlah sebuah masalah besar, bukan? Yang penting sekarang suka, masih suka, dan akan selalu suka. Meski juga aduh maaf, bahkan untuk menjadi pengagum yang teladan saja saya masih gagal, karena bahkan masih harus googling dulu untuk mengingat nama asli mas berambut gondrong tapi syahdu dengan tipe wajah yang bikin hati tenang padahal di balik kekaleman itu tersimpan pikiran kritis magis puitis nan idealis luar biasa, Nama aslinya Mas Bagus Dwi Danto.  Oke itu dia. 

Saya ngefans berat, ngefans banget. Sudah berkali-kali iri melihat teman-teman di Jogja begitu mudahnya hilir mudik menemukan Mas Danto dengan gitarnya dari panggung ke panggung, sementara saya di sini harus puas nonton di youtube saja. Beruntunglah kalian warga Yogyakarta. Dan belakangan hari entah mengapa saya sedang suka-sukanya mendengarkan lagu-lagu Sisir Tanah, menikmati musiknya lebih dalam dan mengkhidmati lirik sampai tenggelam. Doa saya Semoga Sisir Tanah selalu diberi kesehatan dan kerendah hatian untuk mengizinkan kita melihat-mendengar-menghayati keindahan-keindahan di balik musik-puisi rahasianya. Favorit saya pekan ini adalah "Kita Mungkin"


Kita mungkin bertemunya mata air
Mungkin pula sungai yang mengalir
Kita mungkin hanya jejak luka
Yang letakkan letih sebentar

Kita mungkin janji air pada tanah
Mungkin pula janji angin pada api
Hidup agar tetap membuat tumbuh
Tak padamkan setiap janji

Kumencari kau di pusat raga
Kumencari kau di pusat rasa
Kumencari kau di pusat raga
Kumencari kau di pusa rasa

Jika kau mengalir sebagai dusta, aku adalah kata
Jika kau dendam, aku sebagai damai
Jika kau berhembus sebagai maut, aku adalah waktu
jika kau dosa, aku sebagai doa
Huuuu...huuuu...... huuu...u... u.... uu

Komentar

Postingan Populer