Kamu bisa tahan ngantuk, tahan perut melilit karena lapar. Kamu bisa kerja rodi puluhan jam, kamu bisa kuat berpikir memecahkan persoalan-persoalan. Kamu sanggup mengatasi tubuh lemah manakala imunitas menukik rendah, kamu sanggup menangkal sakit demi deadline-deadline tercetak rapi dipandang mata. Tapi kamu gabisa mendengar suara lebih tinggi satu oktaf, kamu ga bisa menatap mata yang diam tapi bicara kebencian. Kamu ga bisa dituduh setelah begitu banyak lelah dan sakit mendera dan sendirian kamu tahan, kamu ga bisa menanggung serangan seolah kamu tidak berupaya melakukan terbaik yang bisa kamu berikan. Gabisa kalau yang melakukan itu adalah orang yang kamu sayang. 

Komentar

Postingan Populer