mba dan mas

mungkin sudah lewat dari satu tahun yang lalu, aku pernah terlibat percakapan dengan seorang istri, yang akrab aku panggil mba..
aku : mba, dulu kan mba ldr sama mas, bagaimana mba bisa tau kalau mas orang yang baik?
mba : ya, aku percaya saja
aku : mba, bagaimana mba bisa tau mas orang yang tepat? bagaimana mba bisa mau resign dari kerjaan yang mapan, meninggalkan jakarta yang sudah sedemikian akrab, dan ikut ke kota ini bersama mas?
mba : aku percaya saja dengan cinta, dek
aku : *menghela napas.. jadi mba semacam main judi dong kalau percaya-percaya aja. untung aja mas memang orang baik, kalau engga? berarti mba akan menderita seumur hidup dong?
mba : iya, betul. tapi buktinya mas memang orang baik kan? aku percaya.

**

beberapa bulan setelah itu aku terlibat percakapan dengan sang suami, yang akrab aku panggil mas..
aku : mas, gimana kita bisa tau akhirnya dialah jodoh kita?
mas : *diam agak lama* begini, nanti akan ada masanya kamu ketemu orang dan terasa, oh ini nih. ada klik di dalam hatimu
aku : bagaimana bisa?
mas : nanti akan ada masanya kamu ketemu seseorang, semua mengalir seperti biasa, dan secara tiba-tiba yang laki-laki bilang, nikah yuk, kata-kata spontan yang semacam setengah keceplosan, tapi.. dia ga menyesalinya. pun akhirnya yang perempuan bilang, ayuk, spontan juga, tapi.. kamu ga menyesalinya.

dan mereka sekarang sudah memiliki dua buah cinta, salah satu keluarga tempat aku mencontoh banyak hal, kelak, kalau aku pun punya. 

Komentar

Postingan Populer