Magnet

Aku melihatmu sebagai magnet alami yang entah. Ketika kau dekat untuk pertama kali, Aku sudah tau ada yang ruang yang tepat di antara kita untuk saling mengisi kekosongan masing-masing. Aku yakin itu. Yang aku tidak tahu kemudian adalah.. ternyata tidak mudah untuk mempertemukan kau dan aku di dalam ruang itu pada waktu yang sama. Aku melihat kau seperti belum terbangun bahwa aku adalah pasangan magnet yang selama ini kau cari. Atau aku sendiri juga belum terbangun dari kesadaran bahwa aku sebenarnya hanya berharap, hanya bermimpi? Aku lebih percaya aku tidak sedang bermimpi

Beberapa kali kita sudah masuk di dalam ruang yang sama pada waktu yang sama, tetapi ruang itu kemudian penuh dengan kabut tanda tanya. Tak ada engkau yang dapat kulihat dengan jernih. Tak ada aku yang dapat kau temukan untuk kemudian membuatmu sadar. Aku berusaha menggapaimu yang penuh meraba kehadiranku dengan penuh tanda tanya. Aku bersabar menunggumu sadar. Aku menangis melihatmu ragu. Aku pasrah. Pasrah jika sampai akhir ternyata tak jua kau pahami bahwa akulah pasangan magnet alamimu. Akulah pemilik air mata dalam matamu. Akulah resah yang membuatmu terus mencari. Akulah portal terakhir yang membuat perjalanan panjangmu tak kunjung berakhir. Tapi kabut ini terasa sangat mengikat bukan? Kabut ini begitu menyesakkan. Dan kita, yang sudah dewasa, tak lagi murni mencinta dengan rasa, tetapi juga mencampurkannya dengan logika. dengan norma. dengan agama. dengan kata oang-orang. dengan pertimbangan masa lalu. Hingga kabut menebal. Kita sudah di ruang yang sama, di waktu yang sama, berhadapan begitu dekat, tetapi begitu ragu untuk saling mengenali, begitu takut sekedar untuk memegang tangan masing-masing. 

Aku yakin. Aku benar-benar yakin. Ada ruang kosongmu yang hanya aku yang mampu mengisinya. Karena itulah yang kau lakukan padaku, pada kali pertama. Tapi apa kemudian itu menjadi penting saat ini? Apakah masih penting ruang kosong itu untukmu? untukku? untuk kita? untuk keluarga kita? untuk kerumitan yang membelit kita?

Kabut tak kunjung reda. Ruang membuka. Jarak meretas sukma. Magnetku kehilangan daya

Komentar

Postingan Populer