seperti awan melepas hujan
pernah dan akan pasti pernah, nyai
hatimu terteluh dan ingin berlabuh
hingga debur ombak besar itu, nyai
serasa tak lagi ngeri di mata batinmu
hingga karam kapal ini, nyai
serasa begitu lambat seperti sengaja membercandaimu
pernah dan akan pasti pernah, nyai
merah dan segala warna yang kau lihat
di dermaga teluk perupa jingga itu
enyah kecuali jika kau benamkan matamu dalam kelopak
karena sebenarnya semua nyata
di dalam gulungan imajimu
pernah dan akan pasti pernah, nyai
seorang tak bernama begitu pikat
mengundang airmatamu
menabuh debar jantungmu
melilit pusara asmara
jika memang masih boleh ada rasa yang bisa membara
pernah dan akan pasti pernah, nyai
kapalmu tak akan benar-benar berlabuh
meski telah kau lempar jangkar sekuat jerit cintamu
di manalah aku hanya mampu memeluk kau, nyai
agar cepat berhenti menangis
dan cepat merelakan
seperti awan melepas hujan, nyai
seperti awan melepas hujan
hatimu terteluh dan ingin berlabuh
hingga debur ombak besar itu, nyai
serasa tak lagi ngeri di mata batinmu
hingga karam kapal ini, nyai
serasa begitu lambat seperti sengaja membercandaimu
pernah dan akan pasti pernah, nyai
merah dan segala warna yang kau lihat
di dermaga teluk perupa jingga itu
enyah kecuali jika kau benamkan matamu dalam kelopak
karena sebenarnya semua nyata
di dalam gulungan imajimu
pernah dan akan pasti pernah, nyai
seorang tak bernama begitu pikat
mengundang airmatamu
menabuh debar jantungmu
melilit pusara asmara
jika memang masih boleh ada rasa yang bisa membara
pernah dan akan pasti pernah, nyai
kapalmu tak akan benar-benar berlabuh
meski telah kau lempar jangkar sekuat jerit cintamu
di manalah aku hanya mampu memeluk kau, nyai
agar cepat berhenti menangis
dan cepat merelakan
seperti awan melepas hujan, nyai
seperti awan melepas hujan
Komentar
Posting Komentar