kau menamaiku membingungkan
aku diam tak melawan
sadar tak mampu jelaskan
pun tangan terlalu jauh tuk mengelus pipimu
tersenyum aku di balik telepon genggam
tetapi matamu terlalu jauh untuk melihat lengkung bibirku

aku bertanya-tanya bagaimana
menyentuh dadamu agar gemuruh itu reda
aku bertanya-tanya bagaimana
menyingkap hatimu agar kelabu itu sirna

aku berandai-andai perlukah
kubongkar isi kepalaku pada suatu waktu
dan kupaketkan untukmu yang jauh di sana
atau juga perlukah
kusingkap sekat-sekat jiwa
dan kukartuposkan jantung hatiku untukmu di suatu entah
agar kau percaya
aku yang kau beri nama membingungkan ini
sungguh tiada berubah

Komentar

Postingan Populer