hanya isyarat




aku justru orang yang paling bersedih, karena aku tahu apa yang ga bakalan pernah bisa aku miliki..

kucoba semua
segala cara
kau membelakangiku
kunikmati bayangmu
itulah saja
cara yang bisa
tuk ku menghayatimu
untuk mencintaimu

sesaat dunia
jadi tiada
hanya diriku yang mengamatimu
dan dirimu yang jauh di sana

ku tak kan bisa
lindungi hati
jangan pernah tatapkan wajahmu
bantulah aku
semampumu

rasakanlah
isyarat
yang sanggup kau rasa
tanpa perlu kau sentuh
rasakanlah
harapan impian yang hidup
hanya untuk sekejap
rasakanlah
langit
hujan
detak
hangat
napasku
..
..

rasakanlah
isyarat
yang mampu kau tangkap
tanpa perlu kuucap
rasakanlah
air
udara
sejelas bintang
angin
malam
ruang
waktu
puisi
...

rasakanlah isyarat

itulah saja 
cara yang bisa
..


sejak pertama kali membaca buku Rectoverso, cerpen yang berjudul Hanya Isyarat adalah cerpen favoritku. Entah mengapa. Mungkin karena aku merasa kisah yang diangkat sangat sederhana, tapi sebenarnya sangat sering terjadi. Satu momen ketika kamu bertemu dengan seseorang dan entah mengapa kamu jatuh hati kepadanya. Bukan, bukan jatuh hati karena dia berparas baik, atau ada sesuatu yang menarik yang menempel di tubuhnya, atau namanya, atau gelarnya, atau kendaraannya, atau mungkin isi dompetnya. Bukan yang seperti itu. Jatuh hati yang ini adalah jatuh yang tak terdefinisikan penyebabnya dan sungguh pula tak diperlukan penjelasannya. Yang kamu tahu kamu bertemu seseorang dan kamu menyukainya. Tapi bukankah kehidupan begitu rumit dan manusia dewasa begitu mudah curiga sehingga tak mungkin kamu bisa sembarangan mengutarakan kamu suka pada siapa terlebih jika hanya sebatas pada pertemuan pertama. 
Meski begitu, kamu yakin dengan perasaan ini.
Meski begitu kamu menikmatinya.
Meski begitu kamu bersyukur karena bisa merasakannya.
Meski begitu kamu tak pernah berani berharap lebih.
Meski begitu kamu juga memang tak pernah meminta lebih.
Kamu hanya akan memandang punggungnya
dari belakang
menyesap dalam-dalam wangi udara dan nuansa yang hidup di sekitarmu
Kamu hanya mampu menangkap momen sebanyak-banyaknya dalam diam
Memenuhi ruang kekaguman dalam hatimu.

Mungkin sebenarnya jika kamu mau
ada saja satu dua kesempatan untuk menarik perhatiannya
membuatnya menoleh
tapi kamu tidak mengambil pilihan-pilihan itu
bahkan meski kamu mengeluh
bahwa bayangannya sangat mengganggumu
dan meski sahabatmu bertanya
"apa kamu mau dia tahu?"
dan kamu tak menjawab apapun
tak sanggup menjawab apapun
tak berani menjawab apapun
selain sebuah isyarat
kepada semesta
bahwa kau telah sampai pada titik bertemunya
sebuah kekaguman dan keberpasrahan

dan lihatlah energi yang ditangkap semesta dari isyaratmu
akhirnya dia datang
..
akhirnya dia datang
hanya untuk menceritakan kisah-kisahnya menyelam dalam kedalaman
hanya untuk menanyakan tahun lahirmu, berapa  jumlah saudaramu, dan apakah ada yang dekat denganmu saat ini
hanya untuk menceritakan hal-hal yang selama ini tak mungkin kau tanyakan
hanya untuk menghabiskan pergantian waktu yang dia pikir akan membosankan
hanya untuk mengungkapkan keterkejutannya bahwa kau punya tempat rahasia
hanya untuk membelakangimu yang tertegun memandang punggungnya dan merapal doa awal tahun
hanya untuk menuntaskan gelisahmu sampai kau merasa cukup
..
isyaratmu dibalas semesta
langsung lunas
tanpa sisa
..
isyaratmu dibalas semesta
tanya terbesarmu dijawab sempurna
dan hatimu lega
melepas keping cintamu
yang dia bawa tanpa disadarinya
..
kamu tak meminta cinta itu kembali
kamu memberikannya
kamu melepaskannya
kamu merelakannya



Komentar

Postingan Populer