Resolusi

Tahun 2017 sudah memasuki hari ke empat. Dalam empat hari ini banyak ngobrol dan bertukar pikiran dengan orang rumah; ibu dan kakak ipar. Di awal tahun diingatkan kembali tentang usia yang sudah tidak lagi remaja. pilihan karier, waktunya menikah, target-target hidup, pertimbangan untuk jangka panjang, persiapan-persiapan rumah tangga, persiapan-persiapan kematian. 

Tak pernah saya sepeduli ini dengan usia sebelumnya. Rasa-rasanya angka 25 seperti memiliki magnet untuk terus diperhatikan dan dipikirkan. 25, kuadrat dari angka kesukaan saya. lima dikali lima. Angka yang tak pernah saya sangka membuat saya berpikir sedemikian. Angka ketika semua tiba-tiba begitu penting untuk dipikirkan. 

Pilihan pertemanan menjadi penting, setiap aktivitas menjadi diperhitungkan, semua agenda dipertimbangkan, mimpi-mimpi masih membayang, kemampuan diri terasa tertinggal jauh dengan teman-teman meski juga semakin menyadari betapa banyak potensi dalam diri yang sungguh besar untuk dikembangkan. Kesempatan terbuka sungguh lebar dan kesuksesan adalah keniscayaan. 

Makna sukses bukan sekedar uang. Sukses saat ini adalah mimpi yang dapat dicapai dengan bersahaja. Mimpi juga bukan semata tentang diri sendiri. Mimpi terus menerus diperbaiki agar selaras dengan obsesi pribadi tetapi dalam waktu yang sama dapat memberi manfaat sebanyak-banyaknya untuk orang lain. Makna manfaat pun menjadi meluas. Manfaat bukan hanya sekedar melakukan sesuatu dan diberi ucapan terima kasih. Atau yang terlihat dengan maksud menginspirasi orang lain. Makna manfaat tidak sekecil itu. Makna manfaat tidak sesempit itu. 

Manfaat adalah manik-manik mutiara yang bertaburan tiada batas dan tersebar menjadi cahaya untuk membantu orang lain. Manfaat tak perlu dihitung, tak perlu diingat-ingat, dan tak perlu diungkit. Manfaat itu pohon dan akan subur dengan keikhlasan. Ikhlas jika sudah bersedia melakukan tanpa memerlukan pengakuan. Ketika semua diniatkan ibadah, maka segala urusan adalah antara kau dengan tuhan, bukan kau dengan teman. Tangan kiri tak perlu melihat tangan kanan membuang batu penghalang di tengah jalan. tangan kanan tak perlu melihat tangan kiri menutup keran air yang tak sengaja terbuka sampai menjadi barang mubazir. 

Dua puluh lima adalah angka yang penuh semangat. Seharusnya dua puluh lima menjadi portal kuat untuk bekerja keras, memeras keringat demi tercapainya mimpi, membuat target serba tinggi, membiarkan diri dipimpin ambisi, mengalir dan terbang menuju pencapaian-pencapaian. Dua puluh lima bersiap untuk mengetuk pintu-pintu rezeki, sudah cukup yakin dengan diri sendiri dan tempat yang sesuai dengan kapasitas diri. Dua puluh lima bukanlah angka keraguan, dua puluh lima adalah ambisi. 

Dua puluh lima adalah pertemuan angka dua angka cinta. Dua puluh lima adalah kesiapan. Dua puluh lima adalah doa dan keberserahan. Dua puluh lima adalah cahaya untuk sebuah perjalanan panjang yang entah. Dua puluh lima begitu terbuka dengan dunia sekaligus begitu sepi dengan malam-malam penantian. Dua puluh lima adalah tangis dalam doa-doa yang terasa semakin sungguh dan intim. Dua puluh lima adalah kasih yang menghangat dalam arus pencarian. Dua puluh lima adalah mata yang semakin peka dalam melihat, telinga yang semakin peduli dalam mendengar, lidah yang semakin berhati-hati dalam bicara, meski jantung hati masih selalu tak tertebak kapan berdetak lebih cepat dan lebih lambat. 

Tahun 2017 kemudian menawarkan tinta dan kertas dalam hati untuk dituliskan resolusi tentang hidup yang semoga bermanfaat, resolusi untuk usia dua puluh lima yang semoga kelak indah untuk dikenang. 

Komentar

Postingan Populer