semesta kita

satu bulan. tantangan mulai berdatangan. mulai dari pesanan yang ga juga dikirim, dikirim tapi ga ngasih resi, harga yang selisihnya jauh banget sama distributor lain dan bikin galau, orderan buku-buku yang ga ditemukan di distributor manapun, uang yang sulit diputer, modal dikit, udah teranjur janji-janji datang akhir pekan eh ternyata tanggal merah dan ekspedisi ikutan libur, calon pembeli yang mau beli tapi kayak ga niat beli dan buku ga kunjung nyampe bahkan sudah seminggu lebih, judul-judul buku yang bikin mupeng tapi apa daya itu barang dagangan, dan laporan-laporan keuangan yang njelimet.

satu bulan. orang yang memberi semangat paling besar, paling rajin ngingetin sudah sampai mana progresnnya, paling cuek dan selalu bisa bikin cuek juga udah dijalanin aja, paling yakin kalau ini bisa dan pasti bisa, paling pertama dijadikan tempat mengeluh dan curhat dan galau dan khawatir dan takut, yang membantu membuatkan slogan, yang menentukan tanggal dan jam rilis pertama kali. yang sekarang menjauh dan tidak ada kabarnya lagi.

satu bulan, baru satu bulan, tapi yang satu ini memang ga sembarangan, karena sejak awal sudah melibatkan hati dan mimpi terdalam. bagian yang disimpan dan akhirnya sekarang bergerak, merangkak, tertatih.

satu bulan, dengan teman terbaik dan sekarang harus bergerak sendirian.

aku mungkin khawatir apakah mampu menjalaninya dengan baik dan benar atau tidak
aku mungkin pusing karena teknis ini dan itu
aku mungkin capek dengan semua kesibukan yang kuambil untuk menenggelamkanku sekalian
tapi sebenarnya aku hanya sedih karena kehilanganmu

semesta kata sudah satu bulan

semesta kita? entahlah

Komentar

Postingan Populer