mengendalikan hati

sepagi ini
sepagi ini belajar bahwa manusia adalah makhluk yang sangat subjektif
kalau sudah tidak suka dengan satu pribadi, apapun yang dilakukannya kemudian pasti terasa tidak benar
sulit sekali ya ingin berbaik-baik sikap kembali, sulit sekali ramah tamah
sulit sekali memaklumi topeng-topeng yang bisa kita lihat dengan nyata
akhirnya jadi mengerti mengapa islam selalu mendakwahkan cinta kasih, kedamaian
hal-hal seperti ini, sepele dan tak terlihat, tetapi berpotensi menjadi penyakit hati
kalau kita terus-terusan membiarkan diri tidak menyukai kemunafikan seseorang yang sudah terlanjur kita ketahui
sakit di orang lain akhirnya menjadi penyakit baru juga di diri sendiri
betapa pentingnya pengendalian diri

"Ingatlah sesungguhnya di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging. Jika segumpal daging itu baik, maka seluruh tubuh juga baik. Jika segumpal daging itu rusak, maka seluruh tubuh juga rusak. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati". (HR Muslim)

pentingnya menyadari bahwa serusak apapun kondisi yang terjadi di luar, apa yang di dalam diri adalah tanggung jawab kita sendiri
kita adalah filter untuk diri kita sendiri
bukan hanya filter dari serangan yang nampak jelas seperti ujaran kebencian, tetapi juga serangan yang terselubung seperti marah, benci, iri, dan dengki
astaghfirullah..

lagi-lagi aku teringat padamu, Pram
seseorang yang terdidik harus sudah adil sejak dalam pikiran.


membatasi diri dari pikiran yang tidak perlu
mengendalikan diri dari ketidakadilan perasaan
mendaur ulang ketidaknyamanan menjadi kedamaian hati
adalah tantangan setiap hari yang tidak akan pernah usai

jangan terlalu mencintai, pun juga jangan terlalu membenci

tetaplah seimbang, usahakan tetap di tengah

berbahagialah orang yang sanggup mengendalikan dirinya, mengendalikan hatinya



Komentar

Postingan Populer