di penghujung 2017 : bangku coklat di tepi pantai

beberapa sore pada beberapa bulan yang lalu adalah sore yang sendiri yang kuhabiskan dengan duduk di sebuah bangku yang sepi di tepi pantai yang tak kalah sunyi.
Beberapa sore setiap kali aku duduk di bangku itu hanya ada beberapa orang yang bisa menemukanku ; sebuah keluarga kecil yang sedang memperkenalkan laut kepada bayi mereka, seorang tua dengan anjingnya, sepasang sahabat lelaki yang sedang mencari senja dengan kamera masing-masing.
Beberapa sore itu seringkali kuhabiskan dengan beberapa buku dan beberapa musik juga beberapa gambar yang kuabadikan di gawai kecilku.
Beberapa jejak yang paling kuingat adalah seberkas matahari hangat di balik atap gazebo kayu, garis cakrawala yang lebur dengan langit dan laut dalam warna putih, juga lambaian nyiur daun kelapa di tepat di atas kepala yang menghalangi pandanganku pada gemawan tipis bak kapas putih.
Beberapa masa yang kuingat adalah suasana hatiku yang tenang, terkadang sedih, terkadang begitu lega, terkadang begitu sunyi.

kini kusadari telah beberapa bulan berlalu sampai habis satu tahun tanpa mengunjungi tempat itu lagi.
bangku coklat dengan semak hijau di bawahnya yang kudengar dari kawanku kini telah tiada dan sebagai gantinya dijadikan tempat berlatih memanah oleh pemiliknya.
mendengar berita itu aku merasa lega.

mungkin karena jauh di dalam lubuk hatiku aku ingin bangku coklat itu enyah saja sebagaimana aku menocba enyah darinya hanya demi mengenyahkan kenangan-kenangan yang tak ingin lagi kuingat.

mungkin juga karena meski tak ingin lagi kesana namun sebenarnya aku tak pernah rela tempat yang begitu banyak kenangan itu diambil alih oleh orang lain yang merasa memilikinya dan membuat banyak kenangan di sana seolah-olah ia orang yang pertama kali melakukannya.

Komentar

Postingan Populer