kesunyian

Saya tipikal orang yang spontan dalam mendapatkan ilham dan mengeksekusi ide.
Lebih sering, kalau dikasih waktu yang cukup panjang pikiran saya malah mengulur-ulur, bermain kesana-kemari, mencoba namun sangat sulit, ide tak kunjung datang.
Lebih sering, saya lebih banyak menderita dengan pencarian-pencarian ide dalam jangka waktu yang panjang.
Lebih sering, di masa-masa saya harus sibuk dengan pekerjaan lain ide-ide itu malah berdatangan, menerjang, bagai air bah tumpah di ceruk pikiran.

Saya tipikal orang yang harus punya visi utuh terhadap satu ide. Ketika saya memikirkan suatu proyek untuk dikerjakan, saya harus bisa membayangkan garis besar memulai, proses, dan hasil akhirnya seperti apa. Bayangan buram tidak masalah, yang penting harus tergambar dulu rangka-rangkanya di kepala. Bahkan ketika dalam perjalanan ide harus dirombak total pun saya ga masalah, tapi saya tetap punya tujuan akhir, konsep yang saya inginkan seperti apa.

Lebih sering, dalam masa-masa pencarian, ide malah bergelayutan manja tanpa ketegasan.
Lebih sering, di saat-saat memikirkan hal lain, konsep ide malah terbangun dengan sendirinya, begitu cepat, begitu saja. Dan ketika konsep itu sudah jelas di kepala saya, saya jadi sangat mudah untuk mengetahui apa yang saya butuhkan, apa yang perlu saya lakukan, dengan cara yang amat mangkus dan sangkil.

Kekurangannya, pola kerja seperti ini membuat saya sulit bekerja sama dengan pribadi di luar diri saya sendiri.

Sulit menemukan orang yang bisa memahami proses saya menemukan ide dengan ledakan-ledakan kecil itu, belum lagi datangnya sangat random, belum lagi kerjanya sangat cepat.

Dan sayapun tidak pernah keberatan untuk bekerja sendirian. 
Saya merasa ini konsekuensi dari perkerjaan saya.

Maka dari itu, ketika orang lain terlihat ramai mengerjakan sesuatu dan saya cenderung diam tak melakukan banyak hal, di dalam sini (menunjuk kepala), saya sedang membangun konsep, yang ketika konsep itu datang dan dieksekusi jadinya bisa lebih berdampak daripada yang dilakukan orang lain. Namun lagi-lagi semua ini terjadi di dalam kesunyian.

Tak banyak yang mengetahuinya.


..

Awalnya saya merasa ini sebuah kekurangan,
saya pernah menyesali diri yang tidak mudah bergaul dengan orang lain,
tidak mudah menyampaikan pendapat,
tidak mudah memberi kepercayaan orang lain untuk kerja bersama
.
Beberapa mimpi mungkin baik dikerjakan bersama,
namun lebih banyak lagi mimpi lain yang saya capai sendirian.
.
Awalnya saya merasa ini sebuah kekurangan,
namun di titik ketika saya memutuskan mengubah cara pandang saya terhadap diri saya sendiri
di titik ketika saya memutuskan memanfaatkan kekurangan ini dengan bekerja sebaik-baiknya
di titik itu pula jalan-jalan terbentang
dan ternyata saya sudah sampai di sini
2018
saya bersyukur dengan langkah-langkah kecil yang telah saya ambil
saya bersyukur dengan apa yang saya tinggalkan di belakang
meski masih dengan kesunyian
dan masih akan terus dengan kesunyian

Komentar

Postingan Populer