Masih ada kamu di sisi aku
dengan tangan jatuh pasrah
tak peduli sekian waktu habis sia-sia
menunggu tangan aku menerima

Dunia rasanya begitu menakutkan kadang
Tapi bisa jadi menenangkan setelah bertemu teman yang tepat

Kukira teman itu kamu
sebatas teman
dulu
Sampai aku sadar
Kalau aku nyaman dengan segalanya tentangmu
Kenapa tidak menjalani semuanya denganmu sekalian

Oh,
ada titiknya aku jadi paham
Cinta itu yang bergelora di dalam dada
Tapi yang kau pilih kelak adalah yang mampu memadamkan gelora itu
dan menyublimnya jadi udara yang sejuk

Karena dibanding api yang membara
ternyata aku lebih butuh air sumber kehidupan

Dan setelah aku paham apa yang kubutuh
Semua tanda menjadi jelas
Menuju kepada satu titik saja
Di mana kamu berdiri tepat di atasnya
Tersenyum sangat sabar

Komentar

Postingan Populer