Mengapa Seseorang Berhenti Menulis

Seseorang bisa menulis ketika menemukan hal baru.. mengalami hal baru.. merasakan hal baru.. Sampai kemudian ia mengerti bahwa segala hal yang ditemukan, dialami, dan dirasakannya tak ada sepersekian dari segala penemuan, pengalaman, dan perasaan yang ada di semesta. Bukan dia tidak tahu tentang hal itu, tapi pengetahuan karena berasumsi sungguh sangat beda dengan pengetahuan karena mengalaminya sendiri. Ada titiknya ketika seseorang itu menyadari hidupnya seperti proses pematangan sel telur di dalam cangkang, dan ketika oleh sekian banyak sakit dan derita dan penantian yang panjang kemudian cangkang itu retak, cahaya menelisik masuk, jemarinya dapat menyentuh udara, dan sesuatu selembut embun menyentuh kepalanya, baru ia sadar, selama ini ia hanya berputar-putar menulis hal yang sama, karena sesungguhnya ia tak pernah ke mana-mana. 

Komentar

Postingan Populer