Sebuah Keheranan

Sejujurnya aku masih heran dengan diriku sendiri yang selalu heran dengan orang-orang yang senang bikin laporan atas pencapaiannya di sosial media. Alhamdulillah saya ini... alhamdulillah saya itu... Yang pertama, aku heran dengan kesukaan orang-orang bikin status demikian. Maksud aku, memang kenapa gitu harus semua diceritakan? Kan itu sesuatu yang biasa aja, pencapaian-pencapaian harian yang biasa aja, kenapa juga semua orang harus tahu? Ketika pernah hal ini kusampaikan ke seoran teman ngobrol, teman itu menjawab bahwa hal-hal yang demikian itu hubungannya dengan keinginan untuk diakui. Ada orang yang masih butuh pengakuan atas segala sesuatu yang terjadi pada dirinya, ada juga yang sudah merasa cukup dan tidak butuh pengakuan orang lain. Oke baiklah.. Lalu keherananku yang kedua adalah aku heran dengan diriku sendiri yang tidak berhenti-berhentinya heran terhadap perilaku orang lain. Apakah aku ini sebenarnya sedang iri? Tapi setelah kupikir-pikir kalau aku iri tentu aku mengalami dorongan untuk melakukan hal yang seperti orang lain, ikut-ikutan bikin postingan pencapaian-pencapaian, lha ini samasekali ndak kepingin.. Meskipun kalau kulihat-lihat dari apa yang sudah diposting orang-orang, sebenarnya aku bisa juga lah bikin beberapa postingan pencapaian versiku sendiri, tapi.. hmmm.. ya ga mau aja. Meskipun pada akhirnya aku selalu sadar cara berpikir dan sumber kebahagiaan, ketenangan, dan kepusan setiap orang berbeda denganku, tapi tetap aja aku heran dengan perilaku orang lain. Demikianlah palingan aku hanya akan mentok di tulisan-tulisan kecil di blog ini, kemudian melanjutkan hidup untuk kembali terheran-heran dengan banyak hal lainnya di waktu depan..

Komentar

Postingan Populer