Sudah beberapa bulan lalu ada niat untuk pasang behel buat mas. Dikarenakan biaya walimah itu gak sedikit dan kita handle semuanya sendiri, akhirnya pada suatu diskusi kita ambil kesepakatan untuk menunda niat pasang behel. Berbulan-bulan terlewati. Tiba-tiba pada suatu sore yang anteng dan hawanya adem banget saya diajak ngobrol sama ibu. Ibu menyinggung dan memberi saran supaya mas pasang behel. Untuk bilang kalau pasang behel itu biayanya gak sedikit, ada rasa gengsi. Karena memang sejak awal kesepakatan saya menyanggupi untuk menjadi mandiri. Akhirnya respon saya cuma diam, dan menjawab seperlunya "nanti dibicarain lagi sama mas ya bu". Setelah itu ibu gak ada nanya-nanya lagi. Saya tahu ibu juga pasti tahu kondisi kami berdua. Tapi kalau ibu sampai bisa "request" entah bagaimana saya yakin pasti ada jalannya. Sore itu keluar dari rumah kami seperti biasa mencari senja sebagai penghiburan dari hari-hari yang melelahkan. Saya membuka obrolan dengan bilang, "mas kayaknya pakai behelnya harus sekarang deh". Mas cuma diem aja. Saya tahu demi acara ini dia sudah cukup berhemat. "pakai uang aku gapapa". Mas masih diem aja. Kita diem-dieman beberapa saat, bukan marahan, tapi sama-sama berpikir. Lalu kemudian kami saling menoleh satu sama lain, aku bilang "nurut sama aku ya". Mas nyengir. "iya sembarang aja aku manut". Malam itu kita survey, dan karena pengetahuan yang minim kita gak tahu kalau minggu dokter gigi banyak yang tutup praktek. Besoknya kita keluar lagi. Dari hasil tanya-tanya dan cari tahu saya menyimpan beberapa opsi dokter spesialis. Ada satu kandidat kuat tapi harganya buat kami lumayan mahal. Setara satu paket dekorasi walimah (gara-gara mau walimah perbandingan jadi pakai vendor walimah deh). Tapi saya gak punya opsi lain yang lebih meyakinkan selain ini. Dan untuk kesehatan, tentu kami ga mau main-main. Akhirnya ke sanalah kami (rencananya). Tapi baru sampai di pagar rumah, saya buka lagi jadwal yang dikirimkan operator klinik via whatsapp, ternyata memang buka senin-jumat, TAPI hanya sampai jam 5 sore. Salah baca jadwal. Kami baru berangkat ba'da magrib. Oke jadi kemana lagi nih, saya kehabisan opsi. 

Komentar

Postingan Populer