rindu
aku rindu padamu
aku rindu menunggumu cemas ketika kamu bilang sudah berangkat dari rumah menuju rumahku
aku rindu melihatmu bersalaman dengan adik lelakiku dan kakak perempuanku
aku rindu melihatmu berpamitan pada orangtuaku
aku rindu duduk di jok motormu sambil menoleh ke belakang dan melihat bahwa orangtuaku duduk berdua di teras memperhatikan kita
aku rindu duduk berdua berhadapan di tempat makan, lalu aku akan melepas alas kakiku dan meletakkan kedua kakiku di atas kakimu lalu kamu ayun-ayunkan perlahan sementara kita berdua memesan makanan.
aku rindu kau tanya mau makan apa dan aku akan jawab terserah dan kamu yang akan memesankan, 1 porsi untukku dan 2 porsi untukmu
aku rindu obrolan ringan kita sementara menunggu makanan datang.
aku rindu menukarkan makananku yang pedas dengan makananmu yang tidak pedas lalu mendapati wajahmu yang kaget dengan apa yang kamu makan.
aku rindu mengelap dahimu yang terlalu mudah berkeringat dengan telapak tanganku sendiri.
aku rindu duduk di sampingmu tanpa perlu banyak bicara.
aku rindu memperhatikanmu fokus mengerjakan pekerjaanmu
aku rindu melihatmu serius mengambil gambar
aku rindu mendengar ceritamu, mengangguk perlahan sembari tersenyum melihat semangatmu yang begitu tinggi, rencana-rencanamu yang kau susun rapi
aku rindu mencium tanganmu sehabis solat, ketika bertemu, atau saat akan berpisah.
aku rindu wangi parfummu
aku rindu ekspresimu yang mulai gelisah kalau suasana mulai panas, atau ramai atau tidak sesuai dengan kondisi hatimu
aku rindu memperhatikan caramu memegang gelas dan meminum kopi
aku rindu memperhatikan caramu memegang telepon genggam
aku rindu memperhatikan caramu memesan makanan
aku rindu memperhatikan caramu minta kubuatkan kopi dan makanan
aku rindu melihatmu tersenyum dengan senyum yang itu
aku rindu merasakan caramu menggenggam tanganku di keramaian
aku rindu berjalan di sampingmu
aku rindu mengecek barang-barangmu
aku rindu memelototimu kalau kamu sudah nakal dan tidak bisa diatur
aku rindu tawamu yang lepas setelah sukses membuatku kesal
aku rindu caramu mencium keningku saat tidak ada apa-apa
aku rindu ekspresi wajahmu saat merasa ganteng dan rapi dan ingin menunjukkan penampilan terbaik buatku
aku rindu ekspresi wajahmu yang lelah dan tetap memelukku meski sambil memejamkan mata
aku rindu kesediaanmu menemaniku duduk di tepi pantai pada sore hari dengan angin yang kencang padahal aku tahu sebenarnya kamu tidak terlalu suka
aku rindu kesediaanmu mengantarkan aku ke keramaian, menunggui, menjaga, padahal aku tahu sebenarnya kamu tidak terlalu suka
aku rindu caramu menegur dan mengajariku
aku rindu caramu mengaku jujur saat sedang bersalah
aku rindu caramu bilang saat tidak bisa melakukan sesuatu
aku rindu caramu mengutarakan kelemahanmu kepadaku
aku rindu caramu menceritakan keberhasilan-keberhasilanmu padaku
aku rindu caramu memberiku kepercayaan tentang hal-hal kecil namun berarti besar
aku rindu caramu yang berusaha memahamiku dari sisiku bukan dari sisimu
aku rindu sorot matamu yang dalam sekian detik selalu langsung mengerti keadaan hatiku yang sedang tidak baik
aku rindu caramu menghadapiku saat aku sedang menangis
aku rindu obrolan kita tentang masa-masa yang sudah terlewati
aku rindu obrolan kita tentang masa-masa yang akan datang
aku rindu mendengar keluargaku menanyakan kabarmu
aku rindu mendengar ceritamu tentang keluargamu yang menanyakan kabarku
aku rindu mendapatimu yang semakin dewasa dari hari ke hari
aku rindu sorot matamu yang tidak bisa kamu sembunyikan ketika kamu cuma diam, dan memperhatikanku, dan ada senyum tipis di bibir itu, dan betapa aku mengerti bahwa kamu benar-benar sayang padaku
aku rindu padamu
aku rindu padamu
aku rindu padamu
aku rindu menunggumu cemas ketika kamu bilang sudah berangkat dari rumah menuju rumahku
aku rindu melihatmu bersalaman dengan adik lelakiku dan kakak perempuanku
aku rindu melihatmu berpamitan pada orangtuaku
aku rindu duduk di jok motormu sambil menoleh ke belakang dan melihat bahwa orangtuaku duduk berdua di teras memperhatikan kita
aku rindu duduk berdua berhadapan di tempat makan, lalu aku akan melepas alas kakiku dan meletakkan kedua kakiku di atas kakimu lalu kamu ayun-ayunkan perlahan sementara kita berdua memesan makanan.
aku rindu kau tanya mau makan apa dan aku akan jawab terserah dan kamu yang akan memesankan, 1 porsi untukku dan 2 porsi untukmu
aku rindu obrolan ringan kita sementara menunggu makanan datang.
aku rindu menukarkan makananku yang pedas dengan makananmu yang tidak pedas lalu mendapati wajahmu yang kaget dengan apa yang kamu makan.
aku rindu mengelap dahimu yang terlalu mudah berkeringat dengan telapak tanganku sendiri.
aku rindu duduk di sampingmu tanpa perlu banyak bicara.
aku rindu memperhatikanmu fokus mengerjakan pekerjaanmu
aku rindu melihatmu serius mengambil gambar
aku rindu mendengar ceritamu, mengangguk perlahan sembari tersenyum melihat semangatmu yang begitu tinggi, rencana-rencanamu yang kau susun rapi
aku rindu mencium tanganmu sehabis solat, ketika bertemu, atau saat akan berpisah.
aku rindu wangi parfummu
aku rindu ekspresimu yang mulai gelisah kalau suasana mulai panas, atau ramai atau tidak sesuai dengan kondisi hatimu
aku rindu memperhatikan caramu memegang gelas dan meminum kopi
aku rindu memperhatikan caramu memegang telepon genggam
aku rindu memperhatikan caramu memesan makanan
aku rindu memperhatikan caramu minta kubuatkan kopi dan makanan
aku rindu melihatmu tersenyum dengan senyum yang itu
aku rindu merasakan caramu menggenggam tanganku di keramaian
aku rindu berjalan di sampingmu
aku rindu mengecek barang-barangmu
aku rindu memelototimu kalau kamu sudah nakal dan tidak bisa diatur
aku rindu tawamu yang lepas setelah sukses membuatku kesal
aku rindu caramu mencium keningku saat tidak ada apa-apa
aku rindu ekspresi wajahmu saat merasa ganteng dan rapi dan ingin menunjukkan penampilan terbaik buatku
aku rindu ekspresi wajahmu yang lelah dan tetap memelukku meski sambil memejamkan mata
aku rindu kesediaanmu menemaniku duduk di tepi pantai pada sore hari dengan angin yang kencang padahal aku tahu sebenarnya kamu tidak terlalu suka
aku rindu kesediaanmu mengantarkan aku ke keramaian, menunggui, menjaga, padahal aku tahu sebenarnya kamu tidak terlalu suka
aku rindu caramu menegur dan mengajariku
aku rindu caramu mengaku jujur saat sedang bersalah
aku rindu caramu bilang saat tidak bisa melakukan sesuatu
aku rindu caramu mengutarakan kelemahanmu kepadaku
aku rindu caramu menceritakan keberhasilan-keberhasilanmu padaku
aku rindu caramu memberiku kepercayaan tentang hal-hal kecil namun berarti besar
aku rindu caramu yang berusaha memahamiku dari sisiku bukan dari sisimu
aku rindu sorot matamu yang dalam sekian detik selalu langsung mengerti keadaan hatiku yang sedang tidak baik
aku rindu caramu menghadapiku saat aku sedang menangis
aku rindu obrolan kita tentang masa-masa yang sudah terlewati
aku rindu obrolan kita tentang masa-masa yang akan datang
aku rindu mendengar keluargaku menanyakan kabarmu
aku rindu mendengar ceritamu tentang keluargamu yang menanyakan kabarku
aku rindu mendapatimu yang semakin dewasa dari hari ke hari
aku rindu sorot matamu yang tidak bisa kamu sembunyikan ketika kamu cuma diam, dan memperhatikanku, dan ada senyum tipis di bibir itu, dan betapa aku mengerti bahwa kamu benar-benar sayang padaku
aku rindu padamu
aku rindu padamu
aku rindu padamu
Komentar
Posting Komentar