Terpisah dari Suami, Ini Pengalamanku Menyapih Anak Sendirian

selamat pagi, sayang.. bagaimana kabarmu? meskipun kamu gak pernah menghubungi lagi, aku tahu kamu akan baik-baik saja.. sengaja aku membuat tulisan ini untuk kamu baca, supaya kamu tahu bahwa aku disini, meski sebenarnya tidak pernah baik-baik saja, selalu mengupayakan hati untuk menjadi baik-baik saja. dan bahwa aku merindukanmu setengah mati, bahwa aku cemburu setengah mati, bahwa aku sakit setengah mati, dan bahwa aku masih tidak bisa menghalangi diriku sendiri untuk tidak bersabar terhadapmu. kau tahu, sayang? aku menghabiskan malam-malam ini sendiri, gelisah,sedih,curiga, dan haahhh..bodohnya aku masih saja mengharapkanmu, percaya,mempertahankan berbagai macam alasan positif untuk membelamu..kau tahu,sayang?hahaha seandainya bisa kugambarkan apa yang ada di kepalaku,ketika ada begitu banyak suara dalam satu waktu, membodoh-bodohiku,mencelaku,membelamu,menuruhku pergi,menyuruhku bertahan,menyuruhku arah,menyuruhku bersabar..

sayang, aku tidak akan menyerah terhadapmu, jika memang yang kuhadapi ini hanya egomu dan egomu dan egomu..kamu tahu aku kuat mengahadapimu,dan akan seterusnya selalu kuat mengahadapimu dengan sabar..

aku akan menunggumu, belajar tidak lagi mudah marah, dan sampai saatnya kamu sadar untuk menghubungiku lagi, kuharap kamu mau menceritakan semua dan sejujur-jujurnya alasanmu tidak menghubungiku beberapa hari ini..aku akan mencoba memahami dan menawarkan pilihan terbaik untuk kita berdua..

kita berdua tahu,betapa aku menggilaimu, dan betapa tidak akan kamu temukan lagi seseorang di dunia ini yang bisa lebih segalanya terhadapmu, daripada aku

aku tidak akan menyerah kecuali kamu sendiri yang memintaku menyerah..

bodoh? bodoh memang. berlebihan?berlebihan memang. tapi biarlah kutangungg semua, sungguh biarlah litanggung semuanya.. sampai aku benar-benar tidak kiat lagi. sampai aku benar-benar tidak kuat lagi